Solopos.com, JAKARTA — Umat Islam Indonesia angkat bicara atas krisis Mesir yang terjadi saat ini. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan mengaku prihatin dengan konflik yang terjadi. Pihaknya meminta umat Islam Tanah Air tidak ikut terlibat secara fisik dalam kemelut tersebut.
“MUI prihatin dengan konflik yang ada di Mesir. Militer telah menghancurkan demokrasi yang tumbuh,” ujar Amidhan di Jakarta seperti dilansir Antara, Kamis (15/8/2013).
Dia mengatakan konflik yang terjadi di Mesir tidak terlepas dari intervensi pihak asing. “Solusinya militer harus mengeluarkan Muhammad Moursi dari tahanan,” tambah dia.
Kemudian, solusi selanjutnya adalah dilakukannya pemilu yang jujur dan adil.Amidhan juga meminta agar Umat Muslim di Tanah Air tidak terlibat secara fisik dalam konflik tersebut.
“Yang cukup mengherankan LSM yang berteriak mengenai HAM sama sekali tidak bersuara,” tambah dia.
Dia juga mengharapkan dalam waktu dekat MUI juga mengeluarkan pernyataan mendesak dunia internasional agar meminta militer Mesir menghentikan kekerasan.
“Pemerintah jangan hanya diam, tetapi juga harus berperan aktif mengatasi konflik itu,” imbuh dia.
Konflik pecah di Mesir pasca penggulingan Mesir oleh Panglima Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.
Sementara, Departemen Kesehatan Mesir mengatakan 95 orang telah tewas di Kairo dan di tempat lain akibat bentrokan dengan pendukung Moursi mulai sejak beberapa waktu lalu. Kelompok pendukung Mursi telah mengatakan jumlah korban jauh lebih tinggi daripada jumlah yang diumumkan pemerintah.