News
Rabu, 17 Juli 2013 - 00:52 WIB

KRISIS MESIR : Kabinet Adli Mansour Dilantik, Jenderal Pemberontak Jadi Wakil Perdana Menteri

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster pemimpin kudeta Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dipertunjukkan demonstran di Lapangan Tahrir, Senin (15/7/2013). Lapangan Tahrir merupakan basis demonstran yang menuntut Presiden Morsi mundur dari jabatannya sejak akhir Juni lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Poster pemimpin kudeta Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dipertunjukkan demonstran di Lapangan Tahrir, Senin (15/7/2013). Lapangan Tahrir merupakan basis demonstran yang menuntut Presiden Morsi mundur dari jabatannya sejak akhir Juni lalu. (JIBI/Solopos/Reuters/Asmaa Waguih)

Solopos.com, KAIRO — Pemerintahan bentukan militer Mesir, Selasa (16/7/2013) mulai mengumumkan kabinet guna menggantikan kabinet presiden terpilih Mohamed Morsi yang mereka gulingkan Rabu (3/7/2013) lalu. Kepala staf angkatan bersenjata Jenderal Abdel Fattah-al-Sisi dilantik sebagai wakil perdana menteri dengan tetap menjabat sebagai menteri pertahanan dan produksi militer.

Advertisement

Jenderal Abdel Fattah-al-Sisi adalah juga pimpinan kudeta militer terhadap presiden hasil pemilu demokratis pertama di Mesir tersebut. Dengan tampilnya, Al-Sisi sebagai pendamping Perdana Menteri (PM) Mesir Hazem el-Beblawi, dipastikan pemerintah sementara baru itu bakal didukung oleh militer.

Analis media massa Barat seperti Reuters memprediksi penempatan Al-Sisi di jabatan strategis itu bakal meningkatkan pengaruh militer dalam keputusan-keputusan politik Negeri Piramida tersebut di masa mendatang. Sementara itu pimpinan jemaah Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam berpengaruh di Mesir, mengecam pelantikan itu dan menganggap kabinet baru Presiden Adli Mansour itu tidak sah.

“Ini adalah pemerintahan yang tidak sah, seorang perdana menteri tidak sah, kabinet tidak sah. Kami tidak mengenali siapa pun di dalamnya. Kita bahkan tidak mengakui otoritas mereka sebagai wakil dari pemerintah,” kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad El-Haddad kepada Reuters.

Advertisement

Pelantikan kabinet Adli Mansour itu ditandai dengan bentrok antara pendukung Morsi dan aparat keamanan setempat yang didukung militer. Bentrok terjadi tak lama setelah Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Bill Burns datang menemui penguasa Mesir guna merundingkan minimalisasi kekerasan di negeri itu. Nyatanya, tujuh orang tewas dilaporkan dalam bentrok tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif