News
Minggu, 7 September 2014 - 08:37 WIB

KRISIS MESIR : Dituduh Serahkan Dokumen Rahasia Mesir ke Qatar, Moursi Terancam Hukuman Mati

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan presiden Mesir Mohamed Moursi akan diadili atas tuduhan memberikan dokumen-dokumen menyangkut keamanan nasional kepada Qatar. Hal itu diungkapkan kejaksaaan Mesir, Sabtu (6/9/2014).

Dilaporkan Antara, mantan presiden Mesir dari kelompok Ikhawanul Muslimin itu menghadapi hukuman mati dalam berbagai persidangan. Sedangkan para pendukungnya sasaran tindak kekerasan oleh polisi dan militer Mesir sejak Moursi disingkirkan oleh militer Juli 2013.

Advertisement

Hingga kini belum ditetapkan jadwal sidang baru Moursi. Mohamed Moursi dituduh memberikan dokumen-dokumen penting kepada Qatar selama setahun ia memerintah. “Moursi akan diadili atas tuduhan “menyerahkan kepada badan intelijen Qatar dokumen-dokumen berkaitan dengan keamanan nasional dengan imbalan satu juta dolar AS ,” sebut Kantor Kejaksaan Mesir dalam pernyataan resmi.

Sepuluh terdakwa lain juga akan diadili bersama Morsi. Di antaranya mantan sekretaris Mohammed Moursi, Amin El-Serafi; mantan direktur kantor kepresidenan Mesir, Ahmed Abdel Atti; dan Ibrahim Mohamed Helal yang diidentifikasi sebagai pemimpin redaksi jaringan televisi Al-Jazeera yang berpusat di Doha.

Dalam pernyataan itu, pihak jaksa mengatakan Moursi dan Abdel Atti memberikan El-Serafi, yaitu dokumen rahasia menyangkut militer, pembangunannya, dan senjata. Mereka dituduh menyerahkan dokumen itu kepada seseorang bernama Helal dan seorang anggota intelijen Qatar.

Advertisement

Kejaksaan Mesir mengataan para perantara yang tidak disebut namanya digunakan untuk mengirim dokumen-dokumen itu kepada Helal dan warga Qatar lainnya. Dokumen-dokuemn itu termasuk dokumen dari kantor-kantor intelijen militer.

Baik Mohamed Moursi, El-Serafi, dan Abdel Atti, semuanya telah ditahan. Keberadaan Helal tidak diketahui. Pada Maret kementrian dalam negeri menuduh El-Serafi menyerahkan dokumen-dokumen militer, persenjataan dan penggelaran pasukan kepada pemimpin redaksi Al-Jazeera dan Ihwanul Muslimin.

Hubungan Mesir dan Qatar tegang setelah penggulingan Mohamed Moursi karena Kairo mengecam dukungan Doha pada Ikhwanul Muslimin setelah Moursi digulingkan 3 Juli 2013. Qatar mengecam tindakan keras Mesir terhadap para prndukung Moursi yang menewskan lebih dari 1.400 orang sejak ia disingkirkan. Ribuan orang ditahan dan dipenjarakan, dan ratusan orang dihukum mati dalam sidang cepat.

Advertisement

Moursi telah disidang dalam tiga kasus terpisah. Kasus pertama menyangkut pembunuhan para demonstran selama memangku jabatannya. Kasus kedua adalah Moursi dituduh bersekongkol dengan negara-negara asing termasuk Iran untuk mengacaukan Mesir. Kasus ketiga adalah pembobolan penjara dalam pemberontakan 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak.

Moursi dapat dihukum mati jika tuduhan-tuduhan itu terbukti. Mesir juga memenjarakan para wartawan Al Jazeera atas tuduhan membantu Ikhwanul Muslimin. Tindakan itu menimbulkan kemarahan internasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif