News
Kamis, 15 Agustus 2013 - 02:35 WIB

KRISIS MESIR : Demonstran Pro Morsi Dihadapkan dengan Buldoser

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pendukung Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi mencoba menaiki bildoser yang mengobrak-abrik kamp di depan Masjid Rabiah Al Adawiyah, kota Kairo, Rabu (14/8/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Solopos.com, KAIRO — Pasukan bersenjata yang diutus pemerintah bentukan militer Mesir yang mengudeta Presiden Mohamed Morsi 3 Juli lalu menghadapi para pengunjuk rasa di tanah lapang depan Masjid Rabaah Al Adadiyah dengan buldoser. Sementara kendaraan tempur lapis baja mengepung kawasan yang mereka serbu itu.

Kesaksian atas penyerbuan pasukan bersenjata itu disampaikan para saksi mata yang dikutip koresponden Kantor Berita AFP dan disebarluaskan Kantor Berita Antara, maupun laporan Kantor Berita Reuters sepanjang Rabu (14/8/2013). Foto-foto yang dipublikasikan melalui kantor-kantor berita itu juga menunjukkan secara nyata berlangsungnya insiden berdarah yang menewaskan puluhan orang itu.

Advertisement

Insiden berdarah itu diawali pengepungan yang disusul dengan penembakan gas air mata. Selanjutnya pasukan keamanan itu memasuki lapangan Rabaah Al Adawiyah sehingga menimbulkan kepanikan ribuan demonstran.

Pria-pria yang mengenakan masker gas merengut kaleng-kaleng gas air mata lalu mencelupkannya ke peti air, sementara lagu-lagu islami pembangkit semangat juang tetap berkumandang dari panggung utama dekat masjid kamp itu. Takbir menggema di kamp itu sepanjang waktu serangan pasukan bersenjata tersebut.

Bentrokan segera meletus antara para pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di satu sisi kamp. Suara tembakan senjata otomatis terdengar dari arah taman bundaran depan masjid tersebut.

Advertisement

Gambar televisi menunjukkan mereka yang cedera dibawa ke satu pusat medis. Potongan gambar lain menunjukkan pasukan berseragam menyeret para pengunjuk rasa yang tetap menolak menghentikan demonstrasi mereka.

Para pemimpin protes yang mengenakan masker gas berdiri di satu panggung sementara kelompok orang yang mengenakan pelindung muka berdiri menghadapi gas air mata saat buldoser-buldoser merobohkan kamp.

Kondisi serupa juga terjadi di Taman Al-Nahda, kamp unjuk rasa yang lebih kecil daripada kamp Rabaah Al Adawiyah. Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan hanya dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk menguasai sepenuhnya kamp itu. “Pasukan polisi berhasil meroboh sebagian besar tenda-tenda di taman itu,” kata juru bicara kementerian itu.

Advertisement

Seorang perwira keamanan mengemukakan kepada AFP puluhan pendukung Moursi ditahan dengan bantuan penduduk setempat. Gambar televisi menunjukkan para pengunjuk rasa yang ditangkap duduk di lapangan dengan tangan diborgol dan dijaga pasukan keamanan.

Para keluarga bersama dengan anak-anak mereka yang membawa tas-tas plastik terlihat dikawal polisi keluar dari taman itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif