News
Kamis, 21 Oktober 2021 - 10:52 WIB

Krisis Kemanusiaan di Afghanistan, Rusia Desak Bantuan Internasional

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi demo di Afghanistan (Press TV)

Solopos.com, MOSKOW — Rusia menyerukan mobilisasi bantuan internasional untuk mendukung Afghanistan saat Moskow menjadi tuan rumah bagi Taliban dalam penyelenggaraan sebuah konferensi internasional, Rabu (20/10/2021).

Pada saat yang sama, Rusia menyesali keputusan Amerika Serikat untuk menjauh.

Advertisement

“Kami yakin bahwa inilah saatnya untuk memobilisasi sumber daya masyarakat internasional untuk memberikan Kabul dukungan kemanusiaan finansial yang efektif, termasuk untuk mencegah krisis kemanusiaan dan mengurangi arus migrasi,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Pernyataan itu disampaikan Lavrov kepada wartawan sebelum pembicaraan dengan Taliban serta para pejabat China dan Pakistan dimulai.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan Lavrov kepada wartawan sebelum pembicaraan dengan Taliban serta para pejabat China dan Pakistan dimulai.

Baca Juga: Skandal Aborsi Aktor Kim Seon Ho dan Kisah Babybox di Korea Selatan

Arus Migran

Inisiatif Rusia dalam menjadi tuan rumah pembicaraan dan menggalang bantuan untuk Afghanistan adalah bagian dari upayanya untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan itu setelah Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan dan Taliban merebut kekuasaan pada Agustus.

Advertisement

Washington tidak menghadiri pertemuan di Moskow itu atas alasan teknis tetapi mengatakan pihaknya berencana untuk bergabung dalam pembicaraan serupa pada masa depan.

Baca Juga: Populasi Koala Berkurang, Ilmuwan Australia Uji Coba Vaksin Klamidia

Moskow terutama mengkhawatirkan risiko ketidakstabilan di negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah.

Advertisement

Pemerintah Rusia juga mengkhawatirkan kemungkinan arus migran dan aktivitas kelompok militan yang diarahkan dari Afghanistan.

“Kami menyeru gerakan Taliban, dan kami mendiskusikan ini dengan delegasi terhormat mereka agar mencegah Afghanistan digunakan sebagai wilayah untuk menyerbu negara-negara ketiga, khususnya negara tetangga,” kata Lavrov.

Rusia berperang di Afghanistan pada 1980-an serta memiliki hubungan militer dan politik yang erat dengan negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah yang berbatasan dengan Afghanistan.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif