News
Rabu, 25 Juli 2012 - 15:12 WIB

KRISIS KEDELAI: Tahu & Tempe Makin Tipis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SOLO—Rencana mogok produksi sejumlah perajin tahu dan tempe rupanya tidak berimbas di Solo. Pembeli masih bisa menemukan tempe dan tahu di pasar tradisional Kota Solo, termasuk Pasar Legi.

Advertisement

Di pasar tersebut tahu dan tempe tersedia melimpah. Hanya saja, para pedagang mengakui ukuran tahu dan tempe lebih kecil dan lebih tipis dibanding sebelumnya. Pedagang tahu tempe, Muyek, mengaku tetap mendapat setoran tempe dari perajin di Mojosongo dan Colomadu, Karanganyar. Harga juga tidak berubah, untuk tempe tetap Rp1.000/kemasan kecil dan Rp2.000/kemasan sedang. “Barangnya tetap ada, harganya sama. Tapi tambah tipis dan kecil,” ungkap dia, saat ditemui Solopos.com, di Pasar Legi, Rabu (25/7/2012).

Hal senada diakui pedagang tahu-tempe lain, Tuminem. Dia mengungkapkan ukuran tahu menjadi sangat kecil saat ini meski harganya tetap Rp2.500-Rp3.000/10 biji tahu. Baik Muyek maupun Tuminem tahu ada rencana perajin tahu-tempe mogok produksi. Bahkan, Muyek mendengar perajin asal Sukoharjo yang biasa mengirim tempe ke beberapa pedagang di pasar itu menyatakan tidak akan kirim barang. “Tapi karena saya ambil dari Mojosongo tidak ada masalah.”

Perajin tahu anggota Paguyuban Perajin Tahu-Tempe Sumber Rejeki Mojosongo, Sabar, mengakui terpaksa memangkas ukuran tahu lantaran biaya membeli bahan kedelai impor membengkak. Ada dua langkah yang dia lakukan, yakni dengan mengurangi takaran kedelai sekitar 10% dan memperkecil ukuran tahu.

Advertisement

“Biasanya dalam satu kotak cetakan saya potong 100, sekarang dipotong 110. Itu masih ditambah takaran kedelai saya kurangi. Kalau tidak dengan cara-cara itu, kami bisa habis,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif