News
Selasa, 6 September 2011 - 15:21 WIB

KRI Sultan Iskandar Muda berangkat ke Lebanon

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CANGGIH -- KRI Sultan Iskandar Muda adalah salah satu kapal terbaru dan tercanggih TNI AL yang dibuat bekerja sama dengan Belanda. (id.wikipedia.org)

Jakarta (Solopos.com) – TNI AL kembali mengirimkan kapal perangnya dalam misi internasional. Kali ini kapal perang jenis korvet KRI Sultan Iskandar Muda diberangkatkan menuju Lebanon untuk bergabung dalam Satgas Maritim Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (Maritime Task Force/MTF-UNIFIL).

PELEPASAN -- Keluarga dari personel TNI AL yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVII C UNIFIL (United Nation Interm Force In Lebanon) melambaikan tangan seusai mengikuti upacara pelepasan oleh Pangarmatim Laksda TNI Bambang Suwarto di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Sabtu (3/9/2011). (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Advertisement
Keberangkatan kapal perang bernomor lambung 367 itu, dilepas oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Selasa (6/9/2011). Sebelumnya Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan keberangkatan KRI Sultan Iskandar Muda menandai peran kali ketiga Indonesia dalam Satgas Maritim Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL). “Sebelumnya, TNI telah mengirimkan KRI Diponegoro-365 dan KRI Frans Kasiepo-368 ke Lebanon untuk mengemban misi perdamaian PBB di sana,” katanya.

Dalam mengemban misinya di Lebanon, KRI Sultan Iskandar Muda diberi sandi Kontingen Garuda XXVIII-C dan akan melaksanakan tugasnya selama sekitar enam bulan. Satgas Maritim UNIFIL dibentuk sesuai Resolusi Dewan Keamanan PBB No 1701 tentang Misi Perdamaian di Lebanon Selatan. Saat ini Satgas Maritim UNIFIL dipimpin Brazil dengan komandannya Laksamana Muda Luiz Henrique Caroli.

CANGGIH -- KRI Sultan Iskandar Muda adalah salah satu kapal terbaru dan tercanggih TNI AL yang dibuat bekerja sama dengan Belanda. (id.wikipedia.org)

Advertisement
Tercatat sekitar 15 negara yang bergabung dalam satgas tersebut yakni Bangladesh, Belgia, Brazil, Bulgaria, Denmark, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia and Turki. Dari beberapa negara itu Bangladesh mengerahkan dua kapal perang, Jerman tiga kapal perang, Yunani, Indonesia dan Turki masing-masing satu kapal perang. Tugas Satgas Maritim UNIFIL selain menjaga wilayah perairan Lebanon salah satunya dari penyelundupan senjata, juga memberikan pelatihan bagi angkatan laut Lebanon untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif