News
Minggu, 22 November 2015 - 15:45 WIB

KREDIT USAHA RAKYAT : Menteri Rini Desak Bank BUMN Percepat Penyaluran KUR

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (membungkuk) membeli makanan pedagang saat blusukan di pasar tradisional Karangayu, Kota Semarang, Minggu (22/11/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Kredit usaha rakyat (KUR) telah tersalurkan Rp14 miliar oleh 4 bank BUMN.

Solopos.com, SEMARANG – Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh empat bank BUMN yakni BNI, BRI, Mandiri, dan BTN sampai November 2015 telah mencapai Rp14 triliun.

Advertisement

”Sampai akhir tahun ini [2015] realisasi penyaluran KUR ditargetkan senilai Rp20 triliun,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kepada wartawan seusai penyerahan KUR dalam rangka Grebek Pasar Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Pasar Karangayu Kota Semarang, Minggu (22/11/2015).

Rini mendesak empat bank BUMN yakni BRI, Mandiri, BNI, dan BTN secepatnya merealisasikan penyaluran KUR agar kegiatan usaha kecil mikro semakin berkembang dan memperkuat perekonomian nasional.

KUR, lanjut dia, merupakan bentuk kepedulian pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowo) terhadap usaha kecil mikro seperti pedagang pasar dan nelayan.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Rini didampingi Direktur Utama BRI Asmawi Syam melakukan blusukan ke Pasar Karangayu. Rini memborong makanan antara lain tahu, tempe, ketela, makanan kecil, dan semangka.

Menteri BUMN tersebut memberikan uang Rp100.000 dan Rp50.000 untuk beberapa kilo barang yang dibeli dan tidak meminta kembalian uang.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengungkapkan penyaluran KUR sampai 18 November 2015 mencapai Rp9,27 triliun dengan jumlah debitur 565.103 orang.

Advertisement

Total kredit Rp 9,27 triliun itu terdiri atas KUR mikro senilai Rp8,160 triliun dengan 559.121 debitur dan KUR retail senilai Rp1,110 triliun dengan 5.982 debitur.

”Penyaluran KUR baru mencapai 42 persen dari target sampai 2015 senilai Rp21,4 triliun. Ini merupakan tantangan yang harus kami pastikan pencapaiannya,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif