SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
JAKARTA: KPU akan mensosialisasikan pemutakhiran daftar pemilih tetap (DPT) untuk pemilu presiden lewat layanan pesan singkat (SMS) mulai hari ini sampai 9 Mei.
Anggota KPU Endang Sulastri mengakui banyak masyarakat kehilangan hak pilihnya karena tidak terdaftar dalam DPT pemilu legislatif. Partisipasi masyarakat yang kurang saat pilleg salah satunya karena kurangnya sosialisasi.
“Melalui sosialisasi ini, kami berharap DPT pilpres bisa menampung seluruh masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk menggunakan suara mereka saat pilpres mendatang,” ujarnya di Jakarta hari ini.
Dia mengungkapkan pemutakhiran DPS pilleg akan dilakukan sampai 17 Mei. KPU dalam berbagai tingkatan mempunyai tanggung jawab penuh dalam upaya memberikan akses kepada masyarakat dalam proses pemutakhiran tersebut.
“DPS pilleg tidak hanya akan diumumkan di tingkat PPS/kelurahan, tapi juga di tingkat RT/RW. Karena posisinya lebih dekat, masyarakat diharapkan bisa mencermatinya,” ujar Endang.
Sosialisasi menggunakan pesan singkat itu merupakan kerjasama antara KPU dengan sepuluh penyelenggara telekomunikais seluler (PT Telkom, PT Indonsat, PT Telkomsel, PT Excelcomindo Pratama, PT Bakrie Telecom, PT Mobil-8 Telecom, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison CP Telecommunications Indonesia, PT Natrindo Telepon Seluler, dan PT Smart Telecom) yang akan mengirimkan informasi pilpres kepada 170.209.570 nomor telepon.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan strategi sosialisasi melalui pesan singkat ini sebelumnya pernah juga diterapkan saat sosialisasi untuk pilleg lalu, hanya ada perbedaan dalam isi pesan.
“Pengiriman pesan juga akan dilakukann secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar jaringan tidak terganggu”.
Sosialisasi menggunakan pesan singkat itu diyakini Gatot akan berjalan dengan efektif. Pesan singkat ini bisa menjangkau pemilih yang bertempat tinggal di luar negeri. Gatot menjanjikan pada H-7 maupun H+7 saat hari pelaksanaan pipres mendatang, kualitas layanan dari penyelenggara telekomunikasi akan berjalan dengan baik. (JIBI/Bisnis.com)