News
Jumat, 6 Februari 2015 - 14:00 WIB

KPK VS POLRI : Syafii Maarif Disebut Tak Jelas, Budiman Sudjatmiko Ingatkan PDIP

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi dan Syafii Maarif (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

KPK vs Polri juga berimbas kepada tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif, yang disebut “tak jelas” oleh politikus PDIP.

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, menjadi sasaran kritik politikus PDIP setelah menyebut Presiden Jokowi akan membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Namun politikus PDIP lainnya berusaha meredam.

Advertisement

Sebelumnya, anggota DPR dari PDIP, Junimart Girsang, menyebut pernyataan Syafii Maarif terkait “bocoran” keputusan Presiden Jokowi untuk tidak melantik BG sebagai Kapolri adalah tidak berdasar. Yang mengherankan, Junimart Girsang beralasan Syafii Maarif sebagai orang yang tidak jelas.

Politisi PDIP ini juga mengingatkan agar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu tidak memperkeruh suasana. Padahal, Syafii Maarif dikenal sebagai tokoh yang dihormati baik di kalangan Muhammadiyah maupun di luar ormas tersebut.

Tokoh muda PDIP, Budiman Sudjatmiko, mengingatkan kader partainya untuk menghormati Buya Syafii Maarif. “Sudah sepatutnya sebagai kader PDI Perjuangan menghormati Buya Syafii Maarif, Buya sangat mendapat tempat terhormat di mata kader partai,” jelas anggota DPR 2014-2019 melalui surat elektronik, Jumat (6/2/2015).

Advertisement

Menurutnya, PDIP memiliki kedekatan dengan mantan ketua pimpinan pusat Muhammadiyah ini. Syafii Maarif adalah orang yang turut menginisiasi lahirnya Baitul Muslimin Indonesia sebagai sayap PDIP. Organisasi ini digagas bersama dengan almarhum Taufik Kiemas.

Apalagi Syafii Maarif merupakan tokoh yang memiliki integritas tinggi dengan pemikiran yang mengedepankan persatuan, nilai-nilai kebangsaan, nasionalisme, pluralisme.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif