SOLOPOS.COM - SBY dan Jokowi (Detik)
KPK vs Polri sampai pada putusan praperadilan.
Solopos.com, SOLO – Palu hakim Sarpin Rizaldi telah diketuk untuk membebaskan Budi Gunawan atau BG dari status tersangka yang disematkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPP). Sesaat setelah itu, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuliskan sejumlah kicauan di akun media sosial Twitternya.
Melalui akun Twitter SBY, @SBYudhoyono, Senin (16/2/2015), seolah menyatakan kekecewaannya atas putusan hakim Sarpin Rizaldi yang tidak memenangkan KPK dalam perseteruannya dengan calon tunggal Kapolri baru Komjen Pol. Budi Gunawan.
“Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Pemimpin, bangsa dan negara kami tengah Engkau uji sekarang ini. Tolonglah kami. *SBY*,” tulis SBY.
“Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Pemimpin, bangsa dan negara kami tengah Engkau uji sekarang ini. Tolonglah kami. *SBY*,” tulis SBY.
Kicau SBY tersebut dikutip ulang sebanyak 1.126 kali dan difavoritkan oleh 233 penguna jaringan Internet atau netizen.
Selanjutnya SBY berkicau,”Ya Allah, beri pencerahan batin & kekuatan akal sehat kpd para elite & pemimpin bangsa, agar dpt mengambil pilihan yg tepat & bijak. *SBY*.”
Kicauan SBY berikutnya, seolah ingin mengungkapkan ada permainan politik di balik putusan praperadilan tersebut. “Tak semua cerita di balik layar itu kami ketahui. Tetapi Engkau Maha Tahu. Karenanya, setelah Kau berikan pelajaran, tolonglah kami. *SBY*,” tulis SBY.
Tak berselang lama, kembali SBY menulis,”HambaMu memohon, tuntunlah para pemimpin kami agar mengutamakan kepentingan negara, bukan kepentingan pribadi masing-masing. *SBY*.”
SBY merasa begitu prihatin terhadap putusan yang telah ditentukan, hingga melalui kicauannya, SBY hanya mampu berpasrah pada Tuhan.
“Meskipun banyak yg berkuasa di negeri ini, tetapi Engkaulah yg Maha Kuasa. Bimbinglah agar kekuasaan mereka digunakan dgn benar. *SBY*,” ungkap SBY.
“Dgn kekuasanMu pula ya Allah, semoga kemelut politik ini segera berakhir. Masih banyak tugas negara & pemimpin utk rakyat Indonesia. *SBY*,” tandasnya.
[Baca juga: Putusan Praperadilan Budi Gunawan]