News
Kamis, 7 Januari 2016 - 02:10 WIB

Korut Uji Coba Bom Hidrogen, Kim Jong Un Tuai Kecaman

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kim Jong Un menunjuk ke arah rudal yang ditembakkan kapal selam. (KCNA.kp)

Kim Jong Un menuai kecaman seusai uji coba miniatur bom hidrogen.

Solopos.com, PYONGYANG – Korea Utara (Korut) mengumumkan kesuksesannya melakukan uji coba bom hidrogen, Rabu (6/1/2015). Pengumuman itu pun disambut sejumlah kecaman. Uji coba miniatur bom hidrogen tersebut diperintahkan pemimpin Korut, Kim Jong Un.

Advertisement

“Uji coba bom hirogen berhasil dilakukan pada pukul 10.00, Rabu ,” kata kantor berita Korut, KCNA dan dikutip Reuters.

Sementara Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan terdeteksi gempa berkekuatan 5,1 skala Ritcher (SR) pada hari itu. Korea Selatan (Korsel) mengatakan gempa terjadi 49 kilometer dari Punggye-ri, tempat dimana Korut melakukan uji coba nuklir sebelumnya. Pyongyang terakhir melakukan uji pada 2013, gempa 5,1 SR juga tercatat pada hari pengujian itu.

Kim bulan lalu mengklaim negaranya telah mengembangkan sebuah bom hidrogen yang juga dikenal sebagai perangkat termonuklir, meski demikian para pakar meragukan hal itu. Pengujian kemarin menandai kemajuan Korut akan teknologi nuklirnya. Perangkat minitur tersebut tak menutup kemungkinan digunakan sebagai senjata dan ditempatkan pada rudal.

Advertisement

Korut telah berada di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB sejak uji coba nuklir pertamanya pada 2006 dan dapat menghadapi tindakan lebih lanjut. Diplomat PBB mengungkapkan Dewan Keamanan PBB bakal menggelar rapat guna membahas langkah-langkah yang akan dilakukan.

Sementara menanggapi uji coba itu Korea Selatan (Korsel) mengatakan bakal menempuh semua upaya yang mungkin untuk memastikan Korut “membayar” uji coba nuklir keempatnya. “Pemerintah harus bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memastikan Korea Utara membayar harga yang sepadan untuk uji coba nuklir terbaru. Kita harus merespon tegas seperti melalui sanksi internasional yang keras ,” kata Presiden Korsel, Park Geun-hye, dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menuturkan bakal merespon tegas Korut yang melanggar non proliferasi nuklir. “Uji coba nuklir Korea Utara merupakan ancaman serius bagi keamanan bangsa dan kami benar-benar tidak dapat mentolerir itu. Kami sangat mengecamnya,” kata Abe

Advertisement

Gedung Putih menyatakan belum dapat mengonfirmasi klaim Korut. Kantor Berita Korut mengabarkan program nuklir tidak akan dihentikan selama Amerika Serikat mempertahankan apa yang yang disebut sikap agresi. Meski demikian lembaga itu mengatakan Pyongyang akan bertindak sebagai negara dengan senjata nuklir yang bertanggung jawab dan bersumpah tidak menggunakan senjata itu kecuali kedaulatan dilanggar.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif