Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Korut juga menegaskan menolak melakukan pendekatan dengan “pengkhianat Lee Myung-Bak dan kelompoknya,” mengacu pada presiden Korsel. NDC mengecam tanggapan pemerintah Korsel yang melarang adanya kunjungan oleh para warga Korsel ke Korut untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Kim Jong-il, serta berbagai aksi protes oleh para pembangkang Korut di Korsel.
“Kami akan membuat kelompok pengkhianat Lee akan menanggung akibat dosa-dosa yang tidak dapat diampuni yang mereka lakukan sehubungan dengan pemakaman kenegaraan itu,” kata pernyataan tersebut. Sebelumnya, Kim Jong-Un, sang pewaris resmi tampuk kepemimpinan Korut, diumumkan sebagai “pemimpin tertinggi partai dan militer dan rakyat” dalam upacara penghormatan terakhir bagi Kim Jong-il, Kamis.
Kantor berita Korsel, Yonhap mengatakan pernyataan yang dikeluarkan langsung atas nama NDC, dan bukannya melalui juru bicara jarang terjadi.
Wakil Menlu AS Kurt Campbell akan mengunjungi China, Korsel dan Jepang untuk membicarakan perkembangan-perkembangan setelah kematian Kim dan masalah-masalah lain. AS menempatkan 28.500 tentara di Korsel untuk menangkal serangan Korut.
JIBI/SOLOPOS/Ant