News
Minggu, 6 Juni 2021 - 05:30 WIB

Korupsi Terkoordinir, Mahfud MD Akui Lebih Gila dari Orde Baru

Fitri Sartina Dewi  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menkopolhukam Mahfud MD saat memberikan pengarahan secara virtual di sela pengukuhan mahasiswa baru dan guru besar Unesa, Senin (07/09/2020). (Antaranews.com)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah kuatnya anggapan adanya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi, Menteri Koordinator Bidang Poltik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD justru berkoar tentang korupsi di Indonesia. Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan korupsi di Indonesia pada saat ini lebih meluas dan lebih buruk jika dibandingkan saat pemerintahan Orde Baru.

"Kenyatannya sekarang ini saja korupsi itu jauh lebih gila dari zaman orde baru. Saya tidak katakan semakin besar atau apa jumlahnya, meluas," kata Mahfud dalam Dialog dengan Rektor Universitas Gadjah Mada dan Pimpinan PTN/PTS se-Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ditayangkan di Youtube Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (5/6/2021).

Advertisement

Baca Juga: Ditantang Debat Terbuka soal TWK, Firli Bahuri Absen

Pernyataan Mahfud itu disampaikan untuk menanggapi adanya pertanyaan apakah dirinya akan meralat pernyataannya pada tahun 2017 lalu terkait korupsi di era reformasi semakin meluas ketimbang zaman pemerintahan Orde Baru. "Orang yang iseng tanya, apakah Pak Mahfud sesudah jadi pejabat mau meralat pernyataan ini. Apakah tidak malu ada di era seperti sekarang? katanya korupsi di Era Refomasi lebih meluas dibandingkan Orde Baru. Saya katakan saya tidak akan meralat," ujarnya.

Advertisement

Pernyataan Mahfud itu disampaikan untuk menanggapi adanya pertanyaan apakah dirinya akan meralat pernyataannya pada tahun 2017 lalu terkait korupsi di era reformasi semakin meluas ketimbang zaman pemerintahan Orde Baru. "Orang yang iseng tanya, apakah Pak Mahfud sesudah jadi pejabat mau meralat pernyataan ini. Apakah tidak malu ada di era seperti sekarang? katanya korupsi di Era Refomasi lebih meluas dibandingkan Orde Baru. Saya katakan saya tidak akan meralat," ujarnya.

Lebih lanjut, Mahfud memberikan penjelasan terkait perbandingan korupsi di Era Reformasi dan Orde Baru. Dia menuturkan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, banyak praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Korupsi Terkordinir

Advertisement

Mahfud mengatakan di era pemerintahan Soeharto, pemerintah membangun jaringan korporatisme di seluruh institusi. Dia memberikan contoh, petani dibuatkan organisasi dan diatur siapa yang memimpinnya. Kemudian, korupsinya diatur.

Baca Juga: 4 Zodiak Bermuka Dua sehingga Tak Bisa Dipercaya

"Dulu diatur oleh Pak Harto korupsi, memang korupsi betul Pak Harto itu KKN, maka ada di Tap MPR Pak Harto itu pemerintah KKN, ada di UU KPK pengantarnya pemerintahan lama itu pemerintahan KKN, jadi jangan takut katakan pemerintahan Pak Harto itu pemerintahan KKN," ungkapnya.

Advertisement

Adapun, di zaman sekarang ini Mahfud mengatakan bahwa tindakan korupsi banyak yang dilakukan sendiri-sendiri. "Dulu terkordinir, tapi lihat sekarang DPR korupsi sendiri, MA hakimnya korupsi sendiri, MK, gubernur, kepala daerah, DPRD semua korupsi sendiri-sendiri atas nama demokrasi. Dulu Pak Harto katanya tidak demokrasi," ujar Mahfud.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif