News
Selasa, 15 Januari 2013 - 14:18 WIB

Korban Tewas Tertimbun Longsor di Bogor Jadi 6 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

JAKARTA—Korban tewas tertimbun longsor di Kampung Cibogo, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Selasa (15/1/2013) pukul 06.00 WIB menjadi enam orang.

Advertisement

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban tewas yang tertimbun longsor hanya dua orang, tapi menjadi empat orang dari hasil laporan warga.

Keenam warga yang meninggal itu adalah sebagai berikut:

1. Haris, 55, (laki-laki).
2. Hendi, 12, (laki-laki).
3. Inem,45, (perempuan).
4. Roni.
5. Robi.
6. Ita.

Advertisement

Diketahui Inem, Roni, Robi dan Ita adalah istri dan anak-anak dari Maman, warga Kampung Cibogo yang saat longsor berada di dalam rumah, sedangkan Maman bekerja sebagai sopir mobil box.

Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bogor, BPBD Jawa Barat, Tagana, TNI/Polri, PMI, dan masyarakat melakukan penanganan bencana.

Laporan secara lengkap tercatat ada 3 unit rumah, 1 masjid, dan 1 warung hancur tertimbun tanah longsor. Sementara itu, permukiman sebagian penduduk dibangun di bawah tebing tegak lurus yang langsung berbatasan dengan sungai Ciliwung Hulu. Longsor terjadi pada tinggi tebing sekitar 20 meter dan lebar sekitar 10 meter dengan tidak ada bangunan talud atau tanaman penguat dari tebing itu, sehingga sangat mudah longsor.

Advertisement

“Struktur batuan dan jenis tanahnya gembur yang mudah longsor, jadi potensi longsor susulan masih dapat terjadi jika hujan,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Selasa.

Menurut dia, permukiman yang berada di daerah rawan longsor seperti di Kecamatan Megamendung banyak ditemui di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Puncak, Cianjur dan lainnya. Rumah, villa, dan pusdiklat dibangun pada daerah rawan longsor tanpa disertai upaya konservasi tanah dan air, sehingga wilayah itu menjadi wilayah risiko tinggi longsor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif