News
Rabu, 26 Oktober 2011 - 16:44 WIB

Korban longsor Mrisi terima santunan dari Gubernur

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tim SAR dibantu warga mengangkut jenazah Umi, salah satu dari empat korban tewas tertimbun longsor bukit galian C di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan. (dok Solopos)

Grobogan (Solopos.com)–Korban longsor galian C di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan pada pertengahan Juli lalu, mendapat santunan dari Gubernur Jawa Tengah, Rabu (26/10/2011).

Advertisement

Santunan berupa uang duka diserahkan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Sudarwono kepada Pemkab Grobogan yang diwakili Asisten III Drs Sri Mulyadi, di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan.

Masing-masing korban meninggal mendapatkan santunan Rp 4 juta diberikan kepada ahli waris empat korban meninggal dan Rp 3 juta untuk korban luka, total santunan Rp 19 juta.

Advertisement

Masing-masing korban meninggal mendapatkan santunan Rp 4 juta diberikan kepada ahli waris empat korban meninggal dan Rp 3 juta untuk korban luka, total santunan Rp 19 juta.

Menurut Sudarwono, bantuan tersebut jangan dilihat dari nilainya. Namun mohon dilihat sebagai bentuk kepedulian pemerintah provinsi (Pemrov) Jateng kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan.

“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan korban,” terangnya.

Advertisement

“Selanjutnya, bantuan atau santunan dari Gubernur akan segera kita serahkan kepada ahli waris korban,” ujar Sri Mulyadi.

Sebagaimana diketahui, peristiwa naas dialami sejumlah buruh angkut batu galian C di lokasi bukit milik PT Semen Grobogan di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Sabtu sore (16/7/2011)

Saat hendak mengangkut batu galian ke atas truk, tiba-tiba bukit setinggi 20 meter runtuh dan bebatuan besar langsung menimpa dan menimbun empat warga Desa Mrisi.

Advertisement

Keempat korban tewas dalam kejadian tersebut, Mutiah,32, Gimin, 28, Ekwani, 40 dan Umi, 25. Jenazah Mutiah berhasil ditemukan Sabtu malam (16/7/2011) setelah warga menggali runtuhan batu secara manual.

Sedang tiga korban meninggal lainnya, Gimin, Ekwani dan Umi berhasil ditemukan setelah peralatan berat dikerahkan untuk menggali timbunan batu yang mengubur korban.

(rif)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif