JOGJA–Manajemen rumah modifikasi Kupu-Kupu Malam Sleman DI Yogyakarta tak banyak berkomentar terkait tudingan yang dilontarkan pencipta “Ferrari listrik” Tucuxi Danet Suryatama.
Kepada JIBI/Harian Jogja, Rabu (2/1), perwakilan Manajemen Kupu-Kupu Malam yang menangani Tucuxi, B Kuntho Wibisono enggan berkomentar banyak terkait mobil tersebut.
Ia hanya membantah telah disebut mencuri teknologi mobil listrik itu. Menurutnya mobil tersebut saat ini hanya disempurnakan. Karena ada masalah di posisi baterai mobil yang belum tepat.
“Nggak, nggak ada pencurian teknologi, ini hanya penyempurnaan,” kata Kuntho.
Soal detail penyempurnaan mobil berwarna merah itu, Kuntho menolak menjelaskan. Ia mengaku tak tahu, apakah perbaikan mobil tersebut juga melibatkan Danet Suryatama atau tidak. “Saya nggak tahu soal itu,” tuturnya.
Ia meminta JIBI/Harian Jogja menghubungi kembali melalui via telepon lantaran tengah sibuk dikejar meeting, setelah sebelumnya melarang media ini masuk ke lokasi perbaikan mobil dan mengambil gambar.
Hingga berita ini ditulis, Kuntho belum bisa dimintai konfirmasi setelah berkali-kali dihubungi via telepon. Pantauan JIBI/Harian Jogja dari luar, sekilas mobil listrik tersebut kondisinya memang tengah diperbaiki, sejumlah peralatan tergeletak di sekitar mobil
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mobil mirip Ferrari yang sebelumnya sempat dipamerkan Dahlan Iskan di Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu, diam-diam dibawa kembali ke pabrik Kupu-Kupu Malam.
Di sana, mobil tersebut menurut penciptanya, Danet dibongkar, untuk dilihat desain mesinnya. Anak buah Dahlan Iskan bahkan menggandeng doktor dari UGM untuk melihat desain mesin tersebut.
Kejadian itu dibiarkan oleh manajemen Kupu-Kupu Malam. Danet menyebut tindakan ini merupakan pencurian teknologi, karena antara dirinya dengan pihak Kupu-Kupu Malam maupun Dahlan Iskan melalui anak buahnya telah membuat kesepakatan untuk menjaga kerahasiaan desain mesin yang beberapa di antaranya telah dipatenkan tersebut.