News
Rabu, 8 April 2015 - 15:55 WIB

KONTRAK MIGAS : Pekan Depan, PT Pertamina Mulai Ikut Kelola Blok Mahakam

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Kontrak migas terkait Blok Mahakam akan segera habis dan dialihkan pada 2018 mendatang. Pertamina mulai ikut mengelola Blok Mahakam pekan depan.

Solopos.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) pekan depan mulai masuk ke dalam pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur.

Advertisement

Sebagai permulaan, perusahaan pelat merah itu akan melakukan orientasi dan pengenalan wilayah kerja yang saat ini dikelola oleh PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, mengatakan pekan depan Pertamina akan menandatangani head of agreement (HoA) dengan Total dan Inpex terkait orientasi yang dilakukan badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.

“Yang terpenting Pertamina dapat segera melakukan orientasi untuk memahami kondisi lapangan dan kegiatan operasi Blok Mahakam, sehingga peralihan pada 2018 dapat berjalan lebih smooth,” kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Advertisement

Sudirman menuturkan dalam masa orientasi tersebut Pertamina sudah dapat mempersiapkan pengadaan barang dan jasa, serta persiapan eksplorasi lanjutan yang dibutuhkan.

Dengan begitu, produksi gas dari blok tersebut tidak anjlok saat berganti operator, karena blok tersebut menjadi salah satu kontributor lifting gas nasional.

Menurutnya, HoA yang akan ditandatangani tersebut juga akan melingkupi persoalan tenaga kerja yang saat ini dipekerjakan Total dan Inpex. Harapannya, pekerja tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengelola baru, karena telah memahami karakteristik blok itu.

Advertisement

“Poin utama dari kesepakatan itu kan time schedule, tenaga kerja, dan persiapan eksplorasi lanjutan,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mengusulkan Pertamina menjadi pemegang saham minoritas di Blok Mahakam pada masa transisi sebelum menjadi operator pada 2018. Akan tetapi, Pertamina menegaskan tidak akan memberikan tambahan modal selama masa transisi tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif