News
Jumat, 4 Mei 2012 - 10:03 WIB

KONSUMSI LISTRIK Soloraya Membengkak

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok)

Ilustrasi (dok)

SOLO–Konsumsi listrik wilayah Soloraya membengkak antara 50-60 MW per hari menyusul bertambahnya pelanggan besar baru yang mulai beroperasi.

Advertisement

Pembengkakan ini cukup mengkhawatirkan lantaran nyaris mendekati titik kritis. Pejabat Humas PLN Area Soloraya, Suharmanto, mengungkapkan konsumsi listrik terus meningkat dalam berapa bulan terakhir.

Sebagai gambaran, untuk beban di siang hari (pukul 10.00 WIB), beban listrik yang semula berkisar 380 MW membengkak menjadi 440 MW atau naik sekitar 16%. Sedangkan di malam hari (pukul 19.00 WIB), beban puncak melonjak dari 450-460 MW menjadi 512 MW atau naik lebih dari 11%.

Advertisement

Sebagai gambaran, untuk beban di siang hari (pukul 10.00 WIB), beban listrik yang semula berkisar 380 MW membengkak menjadi 440 MW atau naik sekitar 16%. Sedangkan di malam hari (pukul 19.00 WIB), beban puncak melonjak dari 450-460 MW menjadi 512 MW atau naik lebih dari 11%.

“Beban puncak 512 MW itu bisa dikatakan nyaris kritis. PLN masih punya cadangan 10% dari beban puncak itu. Tapi kalau bertambah lagi, bisa mempengarui pelanggan lain, lampu jadi mbleret karena tegangan turun,” terang Suharmanto, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (3/5/2012).

Penambahan Daya

Advertisement

Sementara, kompleks hotel dan mal Solo Centre Point (SCP) juga mengajukan daya sama 3-4 MW. Namun, lantaran belum beroperasi penuh, properti baru tersebut hanya mendapatkan suplai listrik 800 KVA.

Banyaknya hotel di Solo yang merencanakan tambah kamar juga diakui Suharmanto berimbas pada lonjakan permintaan daya listrik. Bahkan, pihak pengelola Bandara Adi Soemarmo pun termasuk satu dari banyak perusahaan yang mengajukan tambah daya.

“Ada banyak yang mengajukan pertambahan daya. Beberapa sudah kami setujui, tapi beberapa sedang kami kaji, karena terkait dengan ketersediaan daya,” imbuhnya.

Advertisement

Selain dipicu banyaknya pelanggan baru yang mulai eksis, kenaikan konsumsi listrik juga dimungkinkan terjadi lantaran meningkatnya aktivitas bisnis. Hal ini ditandai dengan mulai beroperasinya sejumlah rumah toko (Ruko) baru di Solo dan sekitarnya. Konsumsi listrik untuk Ruko terlihat melonjak di siang hari. Tak hanya itu, Suharmanto mengamati sejumlah usaha konveksi rumahan (bukan perusahaan besar) terpantau mulai menggenjot pemakaian listrik untuk persiapan momentum Lebaran.

Terkait lonjakan konsumsi listrik, dia mengatakan saat ini PLN telah memiliki gardu induk (GI) baru di Gondangrejo, Karanganyar, yang bisa menyuplai daya hingga 30 MW. GI tersebut segera bisa beroperasi jika semua jaringan telah siap. Rencananya, daya 30 MW dari GI Gondangrejo akan diarahkan ke kawasan Palur, Masaran dan Kota Solo.

Fakta Konsumsi Listrik Soloraya:

Advertisement

Beban siang hari: 440 MW naik 16%

Beban malam hari: 512 MW naik 11,3%

Sumber: PLN Area Soloraya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif