News
Senin, 7 Desember 2015 - 14:30 WIB

KONGRES HMI : Wartawan Dipukul Polisi Saat Ricuh HMI di Pekanbaru

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)

Kongres HMI di Pekanbaru yang diwarnai kericuhan juga diwarnai aksi pemukulan terhadap wartawan oleh polisi.

Solopos.com, PEKANBARU — Zuhdi Febrianto, seorang wartawan sebuah media online di Pekanbaru dipukul polisi saat sedang meliput kericuhan Kongres HMI ke-29, di GOR Gelanggang Remaja, Pekanbaru. Akibatnya, korban mengalami luka berat pada bagian kepala dan terpaksa dirawat di Rumah Sakit (RS) Syafira.

Advertisement

Seorang saksi mata, Ratna Sari Dewi, mengatakan korban dipukul oleh beberapa polisi. “Saat itu, Kongres ricuh. Terjadi bentrok antara polisi dan anggota HMI. Ada kamera teman yang dirampas. Kemudian Zuhdi bilang kami dari wartawan, tapi polisi marah dan memukul Zuhdi,” kata Ratna seorang wartawati yang juga merupakan teman dekat korban.

Tak terima atas perlakukan itu, ratusan wartawan dari berbagai media dan asosiasi, seperti Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Pekanbaru, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, dan lainnya, menggelar aksi demo di Mapolda Riau, Senin (7/12/2015).

Koordinator lapangan aksi, FB Rian Anggoro, mengatakan wartawan meminta Polda Riau untuk menuntaskan kasus pemukulan tersebut. Menurutnya, tidak seharusnya polisi melakukan pemukulan terhadap siapapun, termasuk wartawan. “Kami akan melaporkan pemukulan itu ke Propam tentang kode etik polisi dan melaporkan tindak pidana penganiayaan berat,” kata Rian, Senin (7/12/2015).

Advertisement

Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan pihaknya tengah melakukan pertemuan dengan beberapa asosiasi wartawan di Pekanbaru untuk menyelesaikan kasus itu. “Kita menampung dulu aspirasi dari teman-teman wartawan untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif