News
Jumat, 4 Maret 2022 - 06:19 WIB

Konflik Ukraina Perang Supremasi Rusia, AS, dan Eropa

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anis Matta (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menilai konflik antara Rusia dan Ukraina saat ini harus dipandang sebagai perang supremasi, bukan lagi sekadar proxy, yaitu perang antarnegara adidaya Rusia dengan Amerika Serikat dan Eropa.

“Ini perang antarnegara adidaya, sementara Ukraina menjadi korban atau collateral damage,” kata Anis dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Advertisement

Kalau negara adidaya yang berperang, menurut dia, tidak ada aturan lagi dan tidak ada yang bisa mengatur. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengalami disfungsi, termasuk Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: PBB: Invasi Rusia Tewaskan 227 Warga Sipil Ukraina

Advertisement

Baca Juga: PBB: Invasi Rusia Tewaskan 227 Warga Sipil Ukraina

Oleh karena itu, kata dia, perang tersebut akan mendekati titik ledak yang lebih besar sehingga Indonesia perlu mengantisipasinya.

“Masalahnya, cepat atau lambat Indonesia bisa terseret dalam dampak perang tersebut,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis, Jumat (4/3/2022).

Advertisement

“Jadi, kita sekarang sedang menantikan ‘tatanan dunia baru’, ini yang kita khawatirkan. Ini yang akan terjadi pemenanglah yang akan menentukan aturan, ini arah dunia yang sedang terjadi,” ujarnya.

Baca Juga: Invasi Rusia, Satu Juta Orang Tinggalkan Ukraina

Ia mengemukakan pembentukan tatanan dunia baru berbeda dengan tatanan dunia lama oleh pemenang Perang Dunia II.

Advertisement

Menurut dia, pembentukan tatanan dunia baru akan ditentukan oleh proses rasional masyarakat global karena dunia makin terintegrasi.

“Akan tetapi, bisakah kita sampai pada tatanan dunia baru yang tidak terlalu berdarah? Ini arah yang kita inginkan,” ujarnya.

Anis mengemukakan Indonesia bisa mencoba membangun satu kekuatan baru di tengah konflik global ini dengan politik bebas aktif seperti yang telah digagas para pendiri bangsa Indonesia.

Advertisement

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Berdampak pada Kesejahteraan Indonesia, Kok Bisa?

Oleh karena itu, dia menilai perang Rusia dan Ukraina bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk membuat satu peta jalan atau road map sejarah baru bagi dunia.

“Kita sedang menghadapi konflik berlarut yang akan melemahkan semua negara. Perang Rusia dan Ukraina seperti gong yang mengatakan, ‘Selamat Tinggal Tatanan Dunia Lama dan Selamat Datang Tatanan Dunia Baru’,” katanya.

Ia berharap Indonesia mengambil peran untuk menentukan tatanan dunia baru ini, yakni sebagai kekuatan besar dunia pascaruntuh negara adidaya nanti.

Diskusi yang digelar secara daring ini menghadirkan narasumber pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana, mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan Cina Imron Cotan, dan mantan Dubes Indonesia untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif