News
Selasa, 5 Januari 2016 - 18:30 WIB

KONFLIK TIMUR TENGAH : Diajak Masuk Aliansi Iran Vs Arab, Ini Jawaban Jokowi!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disambut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Gubernur Jeddah Prince Mishaal bin Majid Al Saud dalam Rangka Kunjungan Kenegaraan ke Kerajaan Arab Saudi tanggal 11-12 September 2015 di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Jumat (11/9/2015). (Setneg.go.id)

Konflik Timur Tengah antara Iran vs Arab yang kian panas mendorong kedua negara itu mencari dukungan, salah satunya ke Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia dinilai berperan besar dalam rangka meredam konflik antara Arab Saudi-Iran. Konflik yang dipicu oleh eksekusi terhadap ulama Syiah, Sheikh Nimr al-Nimr dan 46 orang lainnya, atas tudingan melakukan kejahatan teror.

Advertisement

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa konflik kedua negara dikhawatirkan bisa memicu perang lebih besar. Pasalnya, kedua negara memiliki sekutu maupun dukungan negara-negara lain di belakangnya.

“Iran punya [dukungan] Iraq, Lebanon, Syria. Saudi juga negara teluk. Kita harap konflik segera diredakan. Indonesia memiliki peran dan potensi meredakan. Indonesia netral dan negara yang disegani dengan penduduk muslim terbanyak,” katanya seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (5/1/2015).

Di tengah konflik antara Arab Saudi dan Iran ini, lanjut Ma’ruf, Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru mendapat tawaran untuk bergabung dengan salah satu aliansi. Tetapi Presiden Jokowi menolak tegas ajakan tersebut dan tetap mempertahankan Indonesia sebagai negara netral.

Advertisement

Ma’ruf bertemu Presiden Jokowi dalam rangka silaturahim karena MUI baru saja menyelenggarakan Munas dan Rakernas. Adapun Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Dalam pertemuan itu Presiden serius akan mendamaikan kedua negara. Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah RI adalah melakukan konferensi di Indonesia dalam waktu dekat. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan konferensi bertujuan mendekatkan kedua negara dengan mengajak negara-negara lain mencari solusi konkret. Dikatakan Menag, konferensi akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Iya itu salah satu upaya saja sebagai bentuk ikhtiar bagaimana untuk mendekatkan kedua negara ini dengan semacam membentuk konferensi,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif