News
Rabu, 29 Juni 2011 - 22:27 WIB

Konflik soal Saripetojo, Bibit dan Jokowi diminta tahan diri

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Solopos.com)- Kalangan anggota DPRD Jateng mengimbau kepada Gubernur Bibit Waluyo dan Walikota Solo untuk menahan diri, tidak melontarkan pernyataan saling menyalahkan terkait rencana pembangunan mal di bekas bangunan Pabrik Es Saripetojo, supaya tak membuat rakyat bingung.

Anggota Komisi A DPRD Jateng, Joko Purnomo, menyatakan Gubernur dan Walikota sebaiknya duduk bersama dalam satu meja untuk menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin. ”Bukan malah dua pejabat daerah ini membuat pernyataan di media massa yang kesannya saling menyalahkan. Ini membuat rakyat bingung,” katanya kepada wartawan di Gedung DPRD Jateng Jl Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (28/6/2011).

Advertisement

Pernyataan Joko itu menanggapi polemik antara Gubernur Bibit Waluyo dengan Walikota Joko Widodo tentang pembangunan mal di bekas pabrik Saripetojo, Solo, sampai Gubernur menyatakan Walikota Solo bodoh.
Semestinya, lanjut dia, perseteruan antara Gubernur dan Walikota Solo tak perlu sampai memanas seperti sekarang jika Badan Koordinator Lintas Wilayah (Bakorwil) II yang membawahi eks Karesidenan Surakarta, sejak awal melakukan mediasi penyelesaian masalah Saripetojo.

Bakorwil II yang merupakan kepanjangan tangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan berkedudukan di Kota Solo, seharusnya segera tanggap terhadap masalah yang ada di wilayahnya sehingga tak sampai berlarut-larut. ”Kalau kondisinya sudah panas begini, yang bisa membantu menyelesaikan perseteruan antara Gubernur dan Walikota Solo ya DPRD,” ujar anggota Dewan dari Fraksi PDIP itu.

Anggota Dewan dari Fraksi PPP, Abdul Azis, menambahkan selaku pemimpin seharusnya Gubernur dan Walikota lebih mengutamakan kepentingan rakyat dalam mengambil kebijakan. ”Dalam menyelesaikan permasalahan seperti Saripetojo, jangan saling menyalahkan sehingga mengorbankan masyarakatnya. Kalau memang ingin membangun untuk kemajuan, harus mengutamakan kepentingan masyarakat,” kata dia.

Advertisement

Menurut anggota DPRD Jateng dari Fraksi PKS, Listyo Nugroho, pendekatan yang dilakukan Gubernur dalam menghadapi masalah Saripetojo terkesan arogan sehingga membuat warga Solo tersinggung. ”Gubernur supaya lebih santun dalam membuat pernyataan dan berkomunikasi, supaya tak menimbulkan polemik,” ujarnya.

oto

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif