Surya Dua Artha Simanjuntak / Sri Sumi Handayani | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok/JIBI)
Solopos.com, JAKARTA — Ketua DPP Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, buka suara terkait sikap PPP melengserkan dirinya dari jabatan Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Dia meyakini sikap PPP itu karena dirinya sempat membela Suharso Monoarfa beberapa waktu lalu. PPP melengserkan Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum (Ketum) PPP.
Posisi Syaifullah Tamliha digantikan Muhammad Iqbal lewat rapat pergantian pemimpin Komisi V DPR pada Selasa (12/9/2022). Pergantian tersebut berdasarkan permintaan pimpinan Fraksi PPP DPR RI lewat surat No.21/KD/IX/2022 tanggal 12 September 2022.
“Ya pasti lah [dicopot karena membela Suharso]. Ya kalo enggak ada kaitannya itu munafik. Gentlement aja lah. Katanya mau islah, mau menghindari konflik, kok copot-mencopot sih,” ujar Tamliha saat dihubungi, Selasa.
Menurutnya, pola pelengseran dirinya hampir sama dengan pola pelengseran Suharso, yaitu saat mereka berada di luar negeri. Tamliha mengatakan saat ini dia berada di Madinah untuk menjalankan ibadah umroh.
Baca Juga : Gonjang-ganjing, PPP Lengserkan Syaifullah Tamliha dari Pimpinan Komisi V DPR
Menurutnya Suharso dilengserkan dari jabatan Ketum PPP saat sedang berada di Paris. Tamliha mengaku tak mendapatkan kabar dari pimpinan Fraksi PPP perihal pelengseran dirinya.
“Saya enggak dikasih tahu. Seperti Suharso pun dijebak pas di luar negeri. Saya juga sedang berada di Madinah. Jadi jangan pengecut,” ucapnya.
Dia mengaku baru tahu dilengserkan saat banyak wartawan yang mengiriminya pesan ke WhatsApp. Tak hanya itu, surat resmi pelengseran dirinya juga belum diterima.
Meski begitu, Tamliha mengaku tak akan mempermasalahkan pelengseran dirinya dari jabatan Wakil Ketua Komisi V. Sebaliknya, dia mengaku bersyukur karena jabatan tersebut berat untuk dipikul. “Ya alhamdulillah amanah saya berkurang.”
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Syaifullah Tamliha Yakin Dicopot Karena Bela Suharso Monoarfa