News
Sabtu, 11 Juli 2015 - 09:55 WIB

KONFLIK PARTAI GOLKAR : Siang Nanti, Kubu Ical dan Agung Teken MoU di Rumah JK

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Konflik Partai Golkar diselesaikan dengan islah terbatas untuk menghadapi pilkada serentak.

Solopos.com, JAKARTA – Partai Golkar akan meneken kesepakatan sebagai respons atas tawaran pemerintah yang mensyaratkan partai politik berkonflik agar melakukan islah terbatas supaya bisa mengikuti pilkada serentak tahun ini.

Advertisement

Siang nanti, Sabtu (11/7/2015), kedua kubu yakni kubu Munas Ancol Agung Laksono dan kubu Munas Bali Aburizal Bakrie akan bertemu melakukan penandatanganan kesepakatan bersama atau MoU pencalonan kepala daerah.

Rencananya MoU akan berlangsung di kediaman Wapres Jusuf Kalla (JK) pukul 13.30 WIB.

“Kalau islah terbatas itu insyallah besok setengah dua ada sedikit upacara MoU, kesepakatan di tempat Pak JK. Nomor satu, kalau tidak ada perubahan mau disepakati, kedua kubu ini sudah menetapkan calon masing-masing dari bawah,” kata Ketua Harian Golkar versi Munas Bali M.S. Hidayat disela-sela buka puasa bersama dengan Kadin Indonesia di JCC, Jumat (10/7/2015).

Advertisement

Ia akan mewakili kubu kepengurusan Aburizal Bakrie, sedangkan kubu kepengurusan Agung Laksono akan diwakili Wakil Ketua Umum DPP Golkar versi Munas Ancol Yorrys Raweyai. Setelah MoU itu akan dilanjutkan rapat pada Selasa (14/7/2015) pekan depan.

“Kalau calonnya sama langsung ditandatangani oleh kedua ketum. Kalau beda, kita akan diskusi mana yang akan kita ambil,” ujar mantan Menteri Perindustrian tersebut.

Apabila kemungkinan tetap ada dua nama calon, pihaknya menyiapkan langkah menggandeng lembaga survei untuk menentukan siapa yang paling berpotensi.

Advertisement

Lembaga survei akan diberi waktu satu pekan untuk menentukan calon yang akan maju Pilkada.

“Yang sekarang jadi problem berapa banyak yang calonnya berbeda. Ini mau kita rundingkan kalau tidak capai kesepakatan, maka lembaga survei kita undang untuk survei selama satu minggu,” jelas Hidayat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif