News
Rabu, 6 Januari 2016 - 11:15 WIB

KONFLIK PARTAI GOLKAR : Agung Laksono Ingin Munas Golkar Secepatnya Digelar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agung Laksono (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Konflik Partai Golkar hingga kini masih terjadi meski telah dilakukan islah sebelum pilkada serentak 2015 lalu.

Solopos.com, JAKARTA – Agung Laksono, Ketua Umum Partai Golkar hasil musyawarah nasional Ancol, mengungkapkan keinginannya untuk bersatu bergabung dengan kubu munas Bali Aburizal Bakrie dengan cara adil.

Advertisement

“Kami memang beda pendapat tapi kami mencintai sebuah persatuan. Kami ingin rekonsiliasi, kami ingin bersatu kembali tapi dengan cara yang fair, dengan cara yang adil,” kata Agung di kediamannya di Jakarta, Selasa (5/1/2016) malam.

Menurut Agung, cara rekonsiliasi yang paling baik ialah dengan mengadakan munas untuk memilih kembali pimpinan Partai Golkar yang baru.

Ia menginginkan diadakan munas secepatnya dan paling lambat pada Februari sehingga Golkar bisa melaksanakan tugas-tugas sesuai kewenangan sebuah partai.

Advertisement

“Kami juga mendengar ada pertemuan di Bali yang mengatakan menolak melaksanakan munas. Saya kira itu sebuah putusan yang tidak simpatik,” jelas Agung.

Ia juga menyayangkan sikap kubu Aburizal yang dinilai tidak menanggapi upaya pembentukan tim dari kubu Agung untuk melakukan komunikasi.

Ia menginginkan munas Golkar diadakan secara terbuka dan memilih kembali kepemimpinan yang baru dengan demokratis.

Advertisement

“Kalau sudah seperti itu, dilakukan secara demokratis dan terbuka, maka siapapun ya harus legawa menerima siapapun yang diputuskan,” kata Agung.

Agung juga meminta untuk menunda pencalonan ketua DPR dari Partai Golkar karena partai sedang tidak memiliki legal standing.

“Karena situasi sekarang terjadi kekosongan maka sebaiknya usulan calon ketua DPR dari Partai Golkar ditunda, tidak bisa dilaksanakan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif