News
Senin, 21 Januari 2013 - 16:29 WIB

KONFLIK NASDEM: Harry Tanoe: Kalau Tak Optimal, Buat Apa Diteruskan

Redaksi Solopos.com  /  Laila Rochmatin  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA -– Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Harry Tanoesoedibjo yang akhirnya memilih resmi mundur dari satu-satunya parpol baru yang lolos verifikasi dan berhak mengikuti Pemilu 2014, mengatakan dia tidak pernah meminta menjadi ketua partai. Dia mengaku selama ini ditawari menjadi ketua  Dewan Pakar Partai Nasdem.

saat jumpa pers sore tadi, Senin (21/1/2013), di Jakarta, Harry mengaku memilih mundur karena tidak ada kesamaan visi.

Advertisement

“Di dalam melaksanakan tujuan akhir perlu team work, perlu kebersamaan, perlu ada strategi bersama, kalau diyakini itu tidak akan optimal buat apa diteruskan,” ujar Harry Tanoe, yang dikenal dengan sapaan HT, saat memberikan pernyataan pers seperti disiarkan langsung stasiun televisi milik Keluarga Bakrie, TVOne.

Menjawab pertanyaan mengapa ia mundur tanpa bertanding terlebih dahulu dalam Kongres atau Konvensi Nasional perdana Partai NasDem, HT menyatakan bahwa dirinya selama ini tak meminta untuk masuk Nasdem. Yang terjadi, ia ditawari untuk menjadi Ketua

Advertisement

Menjawab pertanyaan mengapa ia mundur tanpa bertanding terlebih dahulu dalam Kongres atau Konvensi Nasional perdana Partai NasDem, HT menyatakan bahwa dirinya selama ini tak meminta untuk masuk Nasdem. Yang terjadi, ia ditawari untuk menjadi Ketua

Sebelumnya HT menyatakan ada 3 alternatif yang bisa dilakukan terkait posisi dirinya dengan Partai Nasdem. Alternatif itu adalah mundur dari Partai Nasdem, pindah ke parpol lain, atau membuat parpol baru.

Opsi membuat parpol baru ujarnya tak mungkin dilakukan saat ini, harus menunggu Pemilu 2019. Sementara soal kemungkinan pindah ke parpol lain, HT tak mau menyatakannya dengan tegas. Meski begitu, dia mengaku sudah ada parpol lain yang mendekatinya.

Advertisement

Kabar pengunduran diri Harry Tanoe sendiri sudah ramai digunjingkan “penghuni” Twitter. Kabar itu, misalnya, mencuat dari kicauan mantan Menteri Sekretaris Negara dan mantan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Yusril Ihza Mahendra.

Pada Senin (21/1/2013) dini hari Yusril menuliskan dalam akun Twitternya bahwa Harry Tanoe akan menggelar jumpa pers untuk menyatakan mundur dari Partai Nasdem.

Kendati demikian, Yusril mengaku tidak ditunjuk sebagai kuasa hukum Harry Tanoe. Dia juga tidak memberikan informasi waktu dan tempat konferensi pers pengunduran diri Harry Tanoe secara tepat.

Advertisement

Melalui akun @Yusrilihza_Mhd, dia menegaskan bahwa dirinya telah mendapatkan konfirmasi langsung tentang rencana mundurnya Harry Tanoe dari NasDem. Menurutnya, Harry Tanoe membenarkan kabar tersebut.

“Perpecahan internal di Partai Nasdem nampaknya tak terelakkan lagi. Relatif banyak orang berharap pd partai baru ini, tapi apa hendak dikata,” ujar Yusril.

Dikabarkan Surya Paloh akan mengambil posisi ketua umum partai. Rencana ini mengundang pro dan kontra di dalam tubuh partai. Surya Paloh saat ini menjabat Ketua Majelis Nasional Partai NasDem sedangkan Ketua Umum Partai NasDem masih dipegang Patrice Rio Capella dan Sekjen dipegang Ahmad Rofiq. (Kabar24/sae)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif