News
Minggu, 29 Desember 2013 - 10:44 WIB

KONFLIK MESIR : Massa Kembali Bentrok di Kampus Al Azhar, Satu Mahasiswa Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, KAIRO — Seorang mahasiswa tewas dan ratusan orang ditangkap saat massa Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi Mesir di Kampus Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Sabtu (28/12/2013).

Seorang aktivis mahasiswa, Shaima Mounir, kepada Reuters mengatakan kematian mahasiswa bernama Khaled El Haddad yang juga anggota pergerakan Islam Mesir itu akan meningkatkan protes terhadap pemerintah Mesir. Seperti diketahui, pemerintah setempat telah menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Advertisement

Surat kabar pemerintah, Al Ahram, menyebutkan aparat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa pro Ikhwanul Muslimin yang mencegah rekan-rekan mereka masuk ke dalam kampus untuk menjalani ujian. Para pendemo melempari polisi dengan batu dan memasang tumpukan ban yang dibakar untuk melawan gas air mata.

Selain satu mahasiswa tewas, Al Ahram juga mencatat ada lima orang lainnya yang terluka dalam peristiwa itu. Polisi menangkap 101 pendemo dengan tuduhan kepemilikan senjata, termasuk membawa bom molotov. Pascapenangkapan, kondisi kampus kembali tenang dan kegiatan ujian kembali dilanjutkan.

Kampus Al Azhar yang menjadi pusat pendidikan para Muslim Sunni telah beberapa kali menjadi tempat protes massa Ikhwanul Muslimin sejak tergulingnya Mohamed Mursi dari kursi presiden Juli lalu. Ikhwanul Muslimin mengutuk aksi polisi dalam bentrok tersebut sebagai tindakan keras yang melebihi batas di kampus perguruan tinggi. Mereka juga menyebut tindakan itu sebagai pembungkaman suara oposisi.

Advertisement

Sementara itu, pihak keamanan setempat menyebut sudah ada sembilan mahasiswa Al Azhar yang tewas sejak bentrok di kampus tersebut September lalu. Pada Jumat (27/12/2013), setidaknya lima orang tewas di berbagai penjuru Mesir.

Dalam bentrok Sabtu tersebut, dua bangunan kampus terbakar. Stasiun televisi pemerintah menayangkan asap hitam yang mengepul dari kompleks fakultas bisnis dan fakultas pertanian. Media tersebut menyebut peristiwa itu merupakan ulah “mahasiswa teroris”.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif