News
Kamis, 24 Januari 2013 - 08:04 WIB

KONFLIK MALI: Situasi Rawan, Jepang Akan Tutup Kedubesnya

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah kendaraan militer Prancis melintasi pasar di Kota Diabaly, Mali. Prancis dan pasukan Mali masih melanjutkan operasi untuk menumpas gerilyawan pro Al Qaeda di kawasan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Sebuah kendaraan militer Prancis melintasi pasar di Kota Diabaly, Mali. Prancis dan pasukan Mali masih melanjutkan operasi untuk menumpas gerilyawan pro Al Qaeda di kawasan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

TOKYO — Pemerintah Jepang akan menutup kedutaan besarnya di Mali karena memburuknya situasi keamanan di negara yang dilanda perang itu.
Advertisement

“Jepang untuk sementara waktu akan menutup kedutaan di Mali karena memburuknya keamanan di negara itu, termasuk di ibu kota Bamako. Staf akan melanjutkan operasi di kedutaan di Prancis,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Jepang.

Kemenlu Jepang menyebutkan staf kedutaan segera akan dipindahkan secepat persiapan selesai, mungkin sekitar 27 Januari.

Keputusan itu muncul sehari setelah Jepang mengumumkan bahwa setidaknya tujuh warga negaranya tewas dalam krisis penyanderaan di negara tetangga Aljazair.

Advertisement

Para penculik mengatakan mereka meluncurkan serangan sebagai protes keterlibatan operasi militer Prancis terhadap gerilyawan di Mali.

Serangan yang dipimpin Prancis di Mali dimulai pada awal Tahun Baru, sepuluh bulan setelah pemerintah kehilangan lebih dari separoh wilayahnya untuk gerilyawan, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa bagian utara negara yang luas itu bisa menjadi surga persembunyian bagi Al Qaeda.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif