News
Selasa, 11 Agustus 2015 - 03:10 WIB

KONFLIK KOREA : Korsel Ancam Balas Serangan Korut

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters)

Konflik Korea masih memanas. Korea Selatan mengancam akan membalas serangan yang dilancarkan oleh Korut.  

Solopos.com, SEOUL – Korea Selatan (Korsel) mengancam bakal melayangkan aksi balasan setelah menuduh Korea Utara (Korut) menanam ranjau darat di Zona Demiliterisasi (DMZ), Senin (11/8/2015).

Advertisement

Seorang prajurit harus diamputasi kedua kakinya sementara seorang lainnya kehilangan satu kaki akibat ledakan ranjau darat pada Selasa (4/8/2015). Militer Korsel menyatakan terdapat bukti untuk menyimpulkan tentara Korut melintasi garis demarkasi militer guna memanan ranjau darat.

“Pyongyang akan membayar dengan harga berat,” kata Militer Korsel dalam jumpa pers seperti dilansir Reuters.

Kepala Staf Gabungan Korsel, Mayor Jenderal Ku Hong-mo, mengatakan aksi tersebut merupakan sebuah pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata, yang mengakhiri Perang Korea.

Advertisement

“Kami  mengutuk tindakan pengecut ini, [tindakan] yang akan tidak  terpikirkan oleh militer normal,” ucapnya.

Lebih lanjut pihak militer menjelaskan area di mana ledakan terjadi telah dibersihkan dari ranjau darat. Disebut pula fragmen dari ranjau juga memiliki tipe cat yang biasanya digunakan Korut. Dua prajurit yang menjadi korban merupakan bagian dari tim yang bertugas di DMZ .

Dikutip dari bbc.com seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan ranjau darat Korut ditanam dengan tujuan untuk membunuh.   Tuduhan tersebut tak menutup kemungkinan menuai respons kemarahan Korut.

Advertisement

 DMZ sepanjang 4 kilometer tersebut merupakan salah satu wilayah perbatasan yang paling dilindungi di dunia. Perbatasan itu memisahkan dua negara Korea.  Perang Korea yang meletus pada  1950 hingga 1953 berakhir dengan perjanjian gencatan senjata bukan traktat perdamaian dan Korut maupun Korsel secara teknis masih dalam keadaan perang.

Komando PBB yang mengawasi gencatan senjata mengutuk insiden ranjau darat tersebut. Komando PBB yang dipimpin militer Amerika Serikat mengatakan bakal meminta  digelarnya sebuah pertemuan dengan militer Korut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif