Konflik Israel-Palestina masih terus terjadi.
Solopos.com, YERUSALEM – Pemerintah Israel mengeluarkan larangan bagi warga Palestina untuk memasuki Kota Tua di Yerusalem, Israel, Minggu (4/10/2015).
Aturan yang diberlakukan selama dua hari tersebut dikeluarkan menyusul tewasnya dua warga Israel dan satu lainnya terluka akibat penikaman oleh warga Palestina.
Seorang pria bersenjata pisau menikam remaja di Yerusalem kemarin. Serangan itu terjadi setelah dua orang tewas akibat aksi serupa dilancarkan seorang warga Palestina lain pada Sabtu (3/10/2015).
Juru Bicara Kepolisan Israel mengatakan kedua penyerang ditembak mati polisi.
“Seorang pria Palestina menikam dan melukai remaja berusia 15 tahun di Yerusalem pada Minggu pagi,” kata polisi yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir Reuters.
Sementara salah satu korban tewas pada serangan akhir pekan kemarin merupakan prajurit militer. Ia yang tengah tidak bertugas tersebut sedang berjalan bersama istri dan anaknya ketika insiden terjadi. Seorang pendeta yang bergegas untuk menolong dia juga ditikam dan tewas.
Kelompok militan Palestina, al-Quds Brigades, mengklaim berada di balik serangan itu. Mereka menyatakan penikaman pada akhir pekan kemarin sebagai aksi heroik dalam merespons kelanjutan agregasi Zionis di wilayah yang dikuasai Israel.
Pada satu sisi, kericuhan lain juga terjadi di wilayah Tepi Barat pada Minggu. Pasukan Israel yang akan melakukan penangkapan seorang pria yang diduga terlibat kegiatan teroris berhadapan dengan kerumunan warga Palestina.
Menurut militer Israel, pasukannya dilempari bahan peledak. Meski demikian seorang sumber di rumah sakit setempat menyebut 22 warga Palestina terluka oleh peluru.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan pertemuan dengan kepala-kepala keamanan bakal digelar untuk membahas aksi lebih lanjut untuk mengatasi meningkatnya kekerasan di wilayah timur Yerusalem, termasuk Kota Tua dan Tepi Barat.