News
Minggu, 20 September 2015 - 17:10 WIB

KONFLIK ISRAEL-PALESTINA : Israel Tangkap 7 Warga Palestina

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bentrokan di Masjid Al Aqsa, Palestina (english.palinfo.com)

Konflik Israel-Palestina kembali memanas. Polisi Israel menangkap tujuh warga Palestina.

Solopos.com, SOLO – Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina rupanya belum juga mereda. Setelah terjadi konflik di kompleks Al-Aqsa beberapa waktu lalu, Israel menangkap tujuh warga Palestina.

Advertisement

Dari tujuh orang yang ditangkap lima pemuda terlibat dalam kekerasan yang dipicu ketegangan di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Jerusalem. Penangkapan berlangsung di kawasan Palestina Issawiya, di Gunung Scopus Jerusalem, setelah para pemuda melakukan demonstrasi dengan melemparkan batu ke arah polisi.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita Antara, pada Sabtu (19/9/2015) malam, tiga polisi terluka ketika bom mengenai mobil van mereka di Distrik Jabal Mukaber dan delapan warga Palestina ditangkap, termasuk setidaknya tiga pemuda.

Insiden tersebut muncul setelah empat hari bentrokan pekan ini, termasuk pada Jumat (18/9/2015), ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza yang dikuasai milisi Hamas menghantam sebuah bus yang diparkir di kota Israel Selatan Sderot tanpa menimbulkan korban jiwa.

Advertisement

Selanjutnya, Israel mengebom sebuah kamp pelatihan Brigade Ezzedine al-Qassam, yang merupakan cabang bersenjata Hamas. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.

Kompleks yang dikenal umat Muslim sebagai Al-Haram al-Sharif (Tempat Suci), adalah tempat suci terkenal bertahtakan emas, Dome of the Rock, serta Masjid Al-Aqsa berada. Situs paling suci ketiga dalam Islam itu diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam ke surga atau yang disebut Isra Miraj.

Sebagai lokasi keberadaan tempat-tempat suci Yahudi, situs itu dikenal sebagai Temple Mount, yang diizinkan untuk dikunjungi tetapi tidak bisa dijadikan tempat berdoa untuk menghindari peningkatan ketegangan.

Advertisement

Israel takut ketegangan lebih lanjut terjadi lagi ke depan ketika hari raya Iduladha pada Rabu (23/9/2015), yang bertepatan dengan perayaan Yom Kippur, yaitu saat orang-orang Yahudi menjalani puasa selama 24 jam.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif