News
Sabtu, 22 September 2012 - 17:25 WIB

KONFLIK AGAMA: RI Ingin Ada Protokol Internasional Cegah Penistaan Agama

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berjaga saat massa berunjuk rasa di depan Kedubes AS di Jakarta memrotes film Innocence of Muslims yang dinilai melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Indonesia akan mengusulkan adanya protokol pencegahan penistaan agama kepada PBB untuk mencegah konflik. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Polisi berjaga saat massa berunjuk rasa di depan Kedubes AS di Jakarta memrotes film Innocence of Muslims yang dinilai melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW. Indonesia akan mengusulkan adanya protokol pencegahan penistaan agama kepada PBB untuk mencegah konflik. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA — Pemerintah Indonesia menginginkan adanya protokol internasional untuk mencegah atau menolak aksi penistaan agama, sehingga terjaga keamanan dan ketertiban dunia.
Advertisement

Hal ini ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang berangkat ke New York, AS untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB. “Indonesia memiliki tanggung jawab dan kewajiban moral untuk menyampaikan pandangan, ajakan, bahkan ikut memikirkan sebuah protokol internasional mencegah atau menolak aksi yang bisa dikatagorikan sebagai penistaan agama,” kata Pesiden Yudhoyono.

Dengan adanya protokol tersebut, ujarnya, diharapkan keamanan, ketentraman, dan ketertiban dunia tetap terjaga. Keinginan Indonesia tersebut akan disampaikan dalam sidang Majelis Umum PBB yang digelar pekan depan. Dalam perhelatan PBB tersebut, SBY mengatakan juga akan menyampaikan piodatonya dalam sesi debat majelis umum (general debate) yang tahun ini topiknya adalah resolusi konflik pada tingkat internasional.

“Indonesia memiliki otoritas, pengalaman dan tentu bisa berbagi dengan forum menyangkut penyelesaian konflik yang dilaksanakan secara amai,” kata SBY. Dalam kesempatan tersebut, SBY juga akan menyampaikan pandangan Indonesia atas sejumlah isu yang mengemuka akhir-akhir ini pada pada tingkat global, yaitu pentingnya kerja sama baru di bidang
pembangunan. Presiden Yudhoyono juga akan menyampaikan perkembangan yang telah dicapai Indonesia, terkait apa yang telah dan akan Indonesia kontribusikan untuk ikut membangun dunia yang makin damai, adil, demokratis, dan sejahera.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif