SOLOPOS.COM - Sejumlah bendera negara peserta peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (14/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Adimaja)
Konferensi Asia Afrika akan diperingati di Bandung dan Jakarta.
Solopos.com, JAKARTA – Jelang peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Presiden Jokowi mengatakan dirinya ingin menyampaikan pesan yang kuat dalam pidato sambutan di KAA.
Alasannya, agenda tersebut nantinya akan diikuti oleh puluhan pimpinan negara yang menjadi peserta.
“Betul-betul ada sebuah pesan yang kuat, terutama menurut saya pesan mengenai tatanan baru, keseimbangan global, keadilan global, yang sekarang ini PBB belum memerankan ya,” katanya ketika membuka rapat kabinet terbatas,di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Panjaitan, mengatakan akan ada 18 pertemuan bilateral Indonesia dengan negara peserta KAA. Pertemuan tersebut nantinya akan membahas sejumlah permasalahan terkini antarnegara.
Indonesia rencananya mengungkapkan kembali dukungan untuk kemerdekaan penuh Palestina. Hal tersebut juga sejalan dengan janji Presiden Jokowi saat kampanye pemilihan Presiden beberapa waktu lalu.
KAA akan menghasilkan tiga dokumen yang akan menjadi kesepakatan dan dideklarasikan pada perayaan ke-60 event tahunan tersebut, yakni Pesan Bandung, Deklarasi Untuk Menghidupkan Kembali the New Asian-African Strategic Partnership (NAASP), dan Deklarasi Dukungan Untuk Palestina.
Pesan Bandung akan berisi pesan yang visioner, mengedepankan kerja sama yang baru secara nyata, dan revitalisasi penguatan kemitraan Asia-Afrika pada solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial-budaya sebagai tiga pilar utama.
Deklarasi untuk menghidupkan kembali NAASP akan mencakup penguatan solidaritas, persahabatan, dan kerja sama. Kemudian kajian ulang terhadap perkembangan kerja sama NAASP selama 10 tahun terakhir.
Sementara itu, deklarasi untuk mendukung Palestina akan memberikan dukungan secara konsisten terhadap pendirian Negara Palestina dan hak-hak dasar warganya.