News
Jumat, 24 April 2015 - 01:30 WIB

KONFERENSI ASIA AFRIKA : Indonesia Pasarkan Alutsista Buatan Pindad di KAA

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan tank di area produksi Pindad, Jumat (27/2/2015). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Konferensi Asia Afrika digunakan Indonesia untuk memperluas pasar, khususnya alutsista buatan dalam negeri.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia menawarkan produk industri pertahanan kepada sejumlah negara peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk meningkatkan daya saing perusahaan dalam negeri.

Advertisement

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung menawarkan alat utama sistem pertahanan buatan dalam negeri kepada Kamboja, Vietnam, Madagaskar, Myanmar, dan Mesir. Peringatan 60 tahun KAA juga digunakan untuk memamerkan sejumlah alutsista produksi dalam negeri melalui pameran dalam rangkaian KAA.

“Yang tertarik untuk bekerjasama sektor industri pertahanan adalah Madagaskar, Myanmar, Vietnam, dan Mesir,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Advertisement

“Yang tertarik untuk bekerjasama sektor industri pertahanan adalah Madagaskar, Myanmar, Vietnam, dan Mesir,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Andi Widjajanto menuturkan Presiden Jokowi menawarkan langsung peningkatan kerja sama pertahanan dengan Presiden Vietnam Truong Tan Sang dengan melakukan pelatihan militer, dan alih teknologi militer bersama.

Menurutnya, Presiden Jokowi juga mengajak Presiden Vietnam melakukan patroli laut bersama dan melanjutkan perundingan perbatasan maritim kedua negara. Harapannya, pembicaraan mengenai batas kedaulatan teritorial kedua negara dapat selesai dalam waktu dekat.

Advertisement

Andi Widjajanto menjelaskan Madagaskar akan segera menindaklanjuti tawaran Presiden Jokowi terkait alutsista dengan melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan pertahanan. Rencananya, negara tersebut akan membeli pesawat CN212 buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Pemerintah sebelumnya juga menawarkan Alutsista buatan Indonesia kepada Kamboja, agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam negeri.

Presiden Jokowi mengatakan dirinya menawarkan senjata dan seragam militer buatan Indonesia kepada Perdana Menteri Kamboja, agar dapat memenuhi kebutuhan tentara di negaranya. Saat ini, Kamboja terus berupaya meningkatkan kemampuan tentara dan peralatan tempurnya.

Advertisement

“Setelah pelatihan yang diberikan Indonesia, tentu saja saya sampaikan Kamboja perlu senjata dan seragam militer. Maka kami menawarkan agar Kamboja dapat membeli seragam dan persenjataannya dari Indonesia,” katanya usai menemui Perdana Menteri Kamboja Samdech Hun Sen.

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres) dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebelumnya telah melatih pasukan pengamanan VVIP dan Perdana Menteri Kamboja. Pelatihan tersebut diberikan di Pusat Pendidikan Persahabatan Indonesia-Kamboja di Krang Cheik.

Pusat pendidikan tersebut didirikan sebagai salah satu sarana pendidikan dan pelatihan Royal Cambodian Armed Force. Program tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama bilateral kedua negara di bidang militer.

Advertisement

Presiden Jokowi menuturkan pemerintah akan memanfaatkan semua peluang yang ada untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dengan negara lain. “Kalau pelatihan tentaranya di sini, kemudian membeli baju dan senjata di sini kan bagus,” ujarnya.

Indonesia memang sedang menggenjot produksi Alutsista buatan perusahaan dalam negeri. Dalam perayaan 60 tahun Konferensi Asia Afrika saja ditampilkan sejumlah Alutsista buatan PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), PT New Sentosa, serta PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif