News
Senin, 3 Februari 2020 - 20:57 WIB

Kondisi WNI Bekas ISIS: 47 Ditahan, 553 Pengungsi, Buang Paspor Indonesia

Sholahuddin Al Ayyubi  /  Bisnis  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tiga orang anggota Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 sedang menjalankan tugasnya. (Antara-Rony Muharrman)

Solopos.com, JAKARTA -- Polri mengungkapkan 47 WNI dijadikan tahanan oleh ISIS dan 553 lainnya berada di penampungan di Timur Tengah.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menjelaskan bahwa total ada 600 WNI eks kombatan ISIS yang akan dipulangkan ke Tanah Air.

Advertisement

Namun, menurutnya, untuk memulangkan WNI eks jihadis ISIS tersebut, dibutuhkan kerja sama antar pemangku kepentingan terkait agar tidak jadi masalah di kemudian hari. "Ada 47 WNI yang jadi tahanan di sana [Timur Tengah], sisanya 553 WNI hanya pengungsi biasa," tuturnya, Senin (3/2/2020.

Selain itu, menurut Asep, Polri bakal melakukan profiling dan verifikasi terhadap ratusan WNI itu untuk mengetahui rekam jejaknya selama ada di Timur Tengah. Dia menjelaskan BNPT juga bakal mengikutsertakan ratusan WNI tersebut ke dalam program deradikalisasi.

Wabah Virus Corona, Indonesia Setop Impor Pangan dari China

Advertisement

"Jadi program deradikalisasi itu penting dan harus kita awasi juga gerak-gerik mereka selama ada di Indonesia," katanya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berencana untuk memulangkan 600 WNI eks ISIS yang hingga saat ini masih ada di Timur Tengah. Namun, pemerintah masih belum memastikan waktu pemulangan para mantan pendukung ISIS itu.

Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan ratusan WNI yang pernah tergabung dalam ISIS tersebut sebagian besar telah membuang dan membakar paspor Indonesia yang mereka miliki. Maka dari itu, mereka sudah tidak menyandang status WNI.

Advertisement

Otak Spanduk Kontroversial King of The King Diciduk Polisi

Untuk memulangkan mereka, pemerintah akan memastikan ratusan orang itu telah meninggalkan ideologi ISIS. Menurut Fachrul, ratusan eks ISIS itu meminta dipulangkan ke tanah air dengan alasan kemanusiaan. Sebab, saat ini mereka dalam keadaan terlantar di Timur Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif