News
Minggu, 15 Januari 2017 - 16:15 WIB

KOMODITAS PANGAN : Pasar Murah Cabai Rawit Seharga Rp75.000/Kg Diserbu Pembeli

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengerumuni pasar murah cabai yang digelar TPID Solo di area car free day Perempatan Ngarsapura, Solo, Minggu (15/1/2017) pagi. (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Komoditas pangan, Pemkot mengadakan pasar murah cabai rawit di CFD dan Pasar Gede.

Solopos.com, SOLO — Pasar murah cabai rawit dan cabai keriting digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Solo di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi dan Pasar Gede Solo, Minggu (15/1/2017) pagi.

Advertisement

Cabai rawit dan cabai keriting yang disediakan di acara itu langsung ludes hanya dalam waktu satu jam karena harga yang ditawarkan di bawah harga pasar. Penyelenggara membatasi jumlah pembelian supaya merata.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyampaikan Pasar Murah TPID Solo hadir untuk memberi kesempatan kepada masyarakat memperoleh harga cabai yang lebih murah jika dibandingkan harga pasar saat ini.

Advertisement

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyampaikan Pasar Murah TPID Solo hadir untuk memberi kesempatan kepada masyarakat memperoleh harga cabai yang lebih murah jika dibandingkan harga pasar saat ini.

Selain pasar murah, pada kesempatan tersebut juga dibagikan 2.000 bibit tanaman cabai ke masyarakat dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Solo. Masing-masing orang dibatasi mendapat empat hingga lima bibit dengan berusia sekitar satu bulan itu.

“Kami ingin membiasakan masyarakat menanam cabai dengan memanfaatkan pekarangan rumah, tidak butuh lahan luas untuk menanam cabai, satu meter pun bisa,” ungkap Rudy kepada wartawan di Ngarsopuro, Minggu.

Advertisement

Wakil Ketua TPID Solo, Bandoe Widiarto, menyampaikan pasar murah merupakan kerja sama dengan Pemkot Solo, Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta, Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Solo, dan distributor cabai.

“Program ini merupakan salah satu upaya menjamin keterjangkauan harga pangan. Harga referensi pemerintah untuk cabai rawit adalah Rp35.000-Rp40.000/kg tapi sekarang telah menyentuh angka Rp85.000-Rp90.000/kg,” terang Bandoe.

Selama pasar murah, cabai rawit merah dijual Rp75.000/kg, cabai merah keriting Rp32.000/kg, cabai merah besar Rp20.000/kg, dan cabai rawit putih Rp35.000/kg. Namun, karena animo masyarakat yang sangat tinggi sedangkan pasokan terbatas, penjualan cabai rawit dibatasi seperempat kilogram sedangkan yang lain maksimal satu kilogram per pembeli.

Advertisement

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo ini menyampaikan tim gabungan menyediakan 700 kg cabai selama pelaksanaan pasar murah di empat tempat, yakni CFD, Pasar Gede, Pasar Harjodaksino, dan Pasar Jongke. Di masing-masing lokasi, tim gabungan menyediakan 150 kg-200 kg cabai aneka jenis, yakni cabai rawit merah,cabai rawit hijau, cabai merah besar, dan cabai merah keriting.

Pasar murah cabai di Pasar Harjodaksino dan Pasar Jongke akan digelar pada Rabu (18/1/2017) pukul 07.00 WIB. Bandoe mengakui pesar murah tidak langsung menekan harga cabai di pasar tapi paling tidak mampu menekan ekspektasi masyarakat dan membiasakan menanam cabai mengingat setiap Desember dan Januari biasanya pasokan cabai menurun karena hasil produksi rendah.

BI saat ini berupaya mengembangkan teknologi supaya cabai bisa ditanam setiap musim dengan menggunakan green house. “Cabai yang dijual di pasar murah ini kalau dari Bulog Subdivre III Surakarta dan PPI Solo berasal dari petani. Distributor juga digandeng, selain karena pasokan dari petani tidak banyak juga sebagai bentuk sinergi,” kata dia.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Subagiyo, mengatakan Pemkot membeli cabai dari distributor dengan harga normal kemudian dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Cabai tersebut diperoleh dari Banyuwangi, Madura, dan Lombok.

General Manager (GM) PPI Solo, Suyanto, menyampaikan sebagai badan usaha milik negara (BUMN) ini mendapat penugasan dari pemerintah untuk membantu menstabilkan harga cabai di pasar. PPI telah menggelar pasar murah sejak pekan lalu di Pasar Nusukan dan Manahan.

Cabai yang dijual adalah jenis rawit merah dan merah keriting yang diperoleh dari petani di Cepogo, Boyolali, dengan jumlah sekitar 100 kg setiap pasar murah. Dia mengatakan hanya menjual dua jenis cabai karena dua jenis itu yang paling dicari masyarakat, terutama cabai rawit merah.

Suyanto mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng untuk mengetahui daerah penghasil cabai. “PPI membeli cabai langsung dari petani untuk memotong rantai distribusi sehingga bisa dijual dengan harga lebih rendah. Pasar murah ini akan terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan dilakukan juga di wilayah lain di Soloraya dan berkoordinasi dengan pemda setempat,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif