News
Selasa, 7 April 2020 - 02:24 WIB

Kolaborasi dengan Gedung Putih, NASA Bantu Perangi Covid-19

Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (freepik)

Solopos.com, JAKARTA - Seluruh elemen masyarakat bahu membahu mengatasi wabah virus corona Covid-19, tak terkecuali NASA. Badan Antariksa Amerika Serikat ini membuat platform khusus menjaring gagasan memberantas virus Corona.

NASA meminta para karyawannya memberikan ide-ide atau cara kreatif, yang bisa membantu badan antariksa memerangi virus Corona (COVID-19).

Advertisement

NASA Laporkan Fenomena Quasar Tsunami Paling Agresif di Semesta

"Selama lebih dari 60 tahun, NASA telah mengatasi berbagai tantangan unik," ucap pejabat NASA dalam sebuah pernyataan. "Sekarang, kami sedang mencari cara untuk membantu menghadapi pandemi virus Corona yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya

Advertisement

"Selama lebih dari 60 tahun, NASA telah mengatasi berbagai tantangan unik," ucap pejabat NASA dalam sebuah pernyataan. "Sekarang, kami sedang mencari cara untuk membantu menghadapi pandemi virus Corona yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya

NASA telah mengumumkan platform online baru di mana karyawannya bisa menyumbangkan ide-ide tentang bagaimana mereka dapat membantu dalam pandemi global virus Corona pada Rabu (1/4/2020).

Platform crowdsourcing yang disebut NASA @ WORK itu merupakan situs web internal tempat karyawan NASA dapat mendiskusikan gagasan dan membuat solusi bersama.

Advertisement

"Saya telah mendengar dari para karyawan yang ingin membantu bangsa memerangi Covid-19. Ini mencontohkan semangat yang dapat dilakukan orang-orang NASA dan kesediaan kami untuk mengambil tantangan apa pun," ucap Administrator NASA Jim Bridenstine, seperti dikutip laman Space.com, Senin (6/4/2020).

NASA Gandeng Gedung Putih

Bekerja sama dengan Gedung Putih dan lembaga pemerintah lainnya, NASA mengidentifikasi tiga bidang yang paling berarti dalam upaya memerangi virus corona, yaitu alat pelindung diri, ventilator, dan prediksi penyebaran dan dampak virus korona.

Bidang pertama, Personal Protective Equipment (PPE). NASA meminta ide atau cara baru untuk mengembangkan peralatan pelindung pribadi seperti masker, respirator, dan sarung tangan serta membuatnya lebih mudah tersedia bagi tenaga medis yang membutuhkannya.

Advertisement

Ini Foto Satelit NASA Sebelum dan Sesudah Virus Corona Mewabah di China

NASA juga mencetuskan pendekatan baru mensterilkan atau menggunakan kembali alat pelindung diri sehingga bisa berguna untuk rumah sakit yang kekurangan alat pelindung.

Bidang kedua adalah ventilator. NASA membutuhkan ide untuk desain ventilator sederhana dan inovatif yang dapat dengan cepat dibuat dan dikirim ke rumah sakit yang membutuhkannya. Hal ini untuk membantu mengatasi kekurangan alat ventilasi yang dibutuhkan pasien Covid-19 untuk bernafas.

Advertisement

Terakhir adalah prediksi penyebaran. Dengan memanfaatkan data satelit NASA dan sumber-sumber informasi lainnya, badan antariksa berharap dapat mengekang penyebaran virus dan memprediksi daerah mana yang akan terkena dampak. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan superkomputer, kecerdasan buatan, dan kemampuan analisis data lainnya.

Kisah Gloria Elsa: Perias Jenazah yang Pernah Ditelepon Arwah Penasaran

Sumbang untuk Vaksin

NASA sebelumnya telah menyumbangkan sumber daya komputer supernya kepada para peneliti yang mempelajari vaksin dan perawatan untuk COVID-19.

Tetapi, NASA bukan satu-satunya lembaga antariksa yang ingin berkontribusi dalam memerangi pandemi virus Corona. European Space Agency (ESA) juga sedang mencari proposal untuk proyek serupa yang disebut "Space in response to Covid-19 outbreak."

Berbeda dengan NASA yang meminta ide dari para karyawannya sendiri, ESA berfokus pada perusahaan bisnis di Eropa. ESA meminta mereka untuk mengembangkan dan membuat ide-ide terbaik terkait penanganan pandemi Covid-19.

Data Corona Solo 6 April 2020: 4 Positif, 45 PDP, ODP Nambah Jadi 286

Bahkan, ESA menawarkan 2,5 juta euro atau sekitar Rp 44,3 miliar dalam pendanaan serta akses gratis ke data satelit ESA dan sumber daya lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif