News
Sabtu, 1 Februari 2014 - 21:45 WIB

Kodam IV Paling Kerap Diberitakan Media Massa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Kodam IV/Diponegoro mencatat prestasi sebagai Kodam di Indonesia yang paling kerap menjadi objek pemberitaan di media massa. Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI. Sunindyo mengatakan selama 2013 pemberitaan aktivitas Kodam IV/Diponegoro di media massa telah lebih dari 1.200.

“Dari hasil evaluasi Mabes TNI AD, Kodam IV/Diponegoro paling banyak masuk media massa dibandingkan Kodam lain,” katanya saat membuka Pameran Foto 13 Tahun Berkarya di Mall Ciputra, Simpanglima, Kota Semarang Sabtu (1/2/2014). Pameran tunggal karya pewarta foto asal Semarang, Maulana Muhammad Fahmi berlangsung sampai 14 Februari mendatang.

Advertisement

Menurut Pangdam, banyaknya liputan media massa terhadap aktivitas Kodam IV/Diponegoro, karena kedekatan dengan kalangan pers di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ”Kami mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan karena telah mempublikasikan kegiatan Kodam kepada masyarakat luas,” papar mantan Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura ini.

Terkait pamarena foto, Pangdam menyatakan foto memiliki kekuatan dahsyat, dapat untuk memprovokasi masyarakat untuk berbuat negatif atau positif. ”Jadi tergantung foto yang disajikan negatif atau positif. Saya berharap ada karya wartawan foto di Jateng dan DIY bisa memenangi penghargaan internasional pulitzer,” harap Sunindyo.

Sementara, Maulana Muhammad Fahmi, mengungkapkan menampilkan 50 karya terbaiknya selama menjadi fotografer sejak 2001-2014. “Pameran foto ini menandai 13 tahun perjalanan saya berkarya,” kata Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang 2013-2015.

Advertisement

Lulusan Fakultas Teknik Informatika Universitas Dian Nuswanoro (Udinus) ini memulai karier sebagai pewarta foto pada 2001 di Radar Semarang, Jawa Pos Group kemudian pada 2002 pindah ke Suara Merdeka sampai sekarang. Foto-foto yang dipamerkan memotret kehidupan masyarakat, seperti banjir, bangunan sekolah rusak, anak penyandang difabel, kesenian, dan olahraga.

 

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif