News
Kamis, 21 Oktober 2010 - 17:10 WIB

Koalisi Pendidikan: Kinerja Kemendiknas mengecewakan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta –– Koalisi Pendidikan menilai kinerja Kementerian Pendidikan Nasional mengecewakan. Kementerian ini belum juga mampu mewujudkan pendidikan yang merata bagi semua pihak.

“Pak (Muhammad-Mendiknas) Nuh ternyata bukanlah Nabi Nuh. Kebijakannya belum menjawab kebutuhan mendasar pendidikan. Secara umum, rapor Mendiknas masih merah. Nilainya 2,5,” ujar juru bicara koalisi, Ade Iriawan.

Advertisement

Hal itu dikatakan Ade dalam jumpa persnya di Wisma Kodel, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (21/10).

Penilaian ini dilihat dari program 100 hari Kemendiknas dan program aplikasi Inpres Nomor 1 Tahun 2010. Program ini dinilai belum juga menjawab berbagai persoalan mendasar permasalahan pendidikan dalam negeri.

Advertisement

Penilaian ini dilihat dari program 100 hari Kemendiknas dan program aplikasi Inpres Nomor 1 Tahun 2010. Program ini dinilai belum juga menjawab berbagai persoalan mendasar permasalahan pendidikan dalam negeri.

Oleh koalisi, pendidikan di Indonesia dinilai masih menjadi sesuatu yang mahal. Tidak semua golongan bisa menikmati haknya untuk mengenyam pendidikan yang layak.

“Nanti yang bisa sekolah itu yang kaya, sangat kaya, paling kaya atau terlalu kaya,” sindir Ade.

Advertisement

Mulai dari kondisi gedung hingga fasilitas ketersediaan aliran listrik luput diperhatikan dulu. Kalaupun ada, justru SDM di sekolah yang tidak memungkinkan.

“Jika tidak diiringi upaya untuk memperbaiki berbagai permasalahan mendasar, program internet masuk sekolah akan mogok di tengah jalan,” paparnya.

Program Mendiknas berdasar Inpres No 1/2010 bidang pendidikan juga belum mampu menyentuh persoalan substansi untuk guru. Program tersebut memang ada yang berbicara mengenai guru di wilayah terpencil. Namun luput memperhatikan bagaimana seorang guru di Indonesia harus memperjuangkan sendiri kesejahteraannya.

Advertisement

Meski terus mengkritisi berbagai kebijakan Kemendiknas, Ade membantah jika mereka dianggap ingin melengserkan M Nuh.

“Kami bukan mengkudeta, tapi ingin beri masukan kritis karena kebijakan Mendiknas banyak yang kontroversial,” tandasnya.

dtc/tya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Mendiknas Pendidikan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif