SEMARANG–Dana bantuan hibah dari Pemprov Jateng untuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jateng Rp11,2 miliar terancam mubasir atau sia-sia. Sebab, dana bantuan dari APBD 2012 yang semula direncanakan guna membangun gedung baru KNPI tersebut sampai sekarang belum ada kejelasan realisasinya.
Wakil Ketua KNPI Jateng, Farhan Hilmi, mengatakan dari dana bantuan hibah senilai Rp11,2 miliar itu yang Rp10 miliar dianggarkan untuk membangun gedung baru.
“Sampai sekarang kami belum memperoleh lahannya, sehingga pembangunan gedung baru KNPI kemungkinan belum bisa dilaksanakan tahun ini,” ujarnya ketika dihubungi wartawan di Semarang, Senin (28/5/2012).
Lebih lanjut, ia menjelaskan pembangunan gedung baru untuk kegiatan pemuda sebenarnya sudah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Pemprov bahkan telah menyediakan lahan miliknya berlokasi di Jl Ki Mangunsarkoro Kota Semarang, tapi ternyata di lahan tersebut masih berdiri bangunan milik instansi pemerintah.
Di samping itu pemakaian lahan milik Pemprov Jateng itu, sambung Farhat ternyata tidak gratis, namun dengan sistem menyewa membayar setiap tahun. “Kami akhirnya mempertimbangkan kembali rencana pembangunan gedung baru KNPI di lahan milik Pemprov di Jl Ki Mangunsarkoro. Masih mencari lahan,” tandasnya.
”Saat ini KNPI Jateng belum memiliki gedung sendiri, masih menempati kantor bersama di Jl Siliwangi Semarang,” ujarnya.
Sedang sisa dana bantuan yang Rp1,2 miliar, ujar Farhan diperuntukan mendukung kegiatan operasional KNPI Jateng dan organisasi kepemudaan angota KNPI. Kendati demikian, dana Rp1,2 miliar itu juga belum dicairkan karena belum ada nomor perjanjanjian hibah daerah (NPHD) yang ditandatangani Gubernur Jateng.
Sebelumnya Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng, Istajib AS, mendesak supaya dana bantuan KNPI Jateng dikurangi. Bantuan untuk pembangunan gedung baru KNPI bisa dilakukan secara bertahap setiap tahun anggaran.