News
Senin, 15 Februari 2021 - 17:00 WIB

Klaster Kegiatan Ibadah di Jangkaran Meluas, Penderita Jadi 57 Orang

Harian Jogja  /  Jalu Rahman Dewantara  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infografis Jurus 5M Cegah Covid-19. (Solopos/Galih Ertanto).

Solopos.com, KULONPROGO -- Kasus Covid-19 dari klaster kegiatan ibadah di Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulonprogo, bertambah sebanyak 19 kasus. Dengan penambahan ini maka total warga yang terkonfirmasi positif dari klaster tersebut sudah mencapai 57 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati mengatakan 19 kasus baru itu merupakan kontak erat dari kasus positif sebelumnya. Mereka telah menjalani swab test PCR dengan hasil positif yang keluar pada Minggu (14/2/2021).

Advertisement

"Dari 31 kasus baru kemarin [Minggu] di Kulonprogo, sebanyak 22 di antaranya berasal dari Kapanewon Temon, dan 19 merupakan bagian dari klaster ibadah jemaah masjid di Jangkaran," kata Baning kepada awak media, Senin (15/2/2021).

Baca jugaJembatan Kedungwaduk Sragen Ambyar Diterjang Banjir

Advertisement

Baca jugaJembatan Kedungwaduk Sragen Ambyar Diterjang Banjir

Mayoritas kasus positif di Jangkaran, menjalani isolasi mandiri. Ada lima yang menunjukkan gejala penyakit sehingga harus dirawat di rumah sakit. "Kemarin juga terdapat satu kasus yang meninggal di rumah sakit," terang Baning.

Mengenai penyebab awal munculnya klaster kegiatan ibadah ini, Baning menjelaskan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi. Klaster bermula dari salah satu warga Jangkaran, yang menjenguk orang sakit di Purworejo, Jawa Tengah. Belakangan diketahui orang yang dijenguk itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Advertisement

"Klaster ibadah ini masih terus berkembang mengingat kasus positif sudah menulari keluarganya," kata Baning.

Baca jugaTak Bawa Hasil Rapid Antigen, Belasan Pengendara di Kulonprogo Terjaring Razia

Upaya Penanganan

Sekretaris Kalurahan Jangkaran Fajar Pudiarna mengatakan menyikapi perkembangan kasus klaster kegiatan ibadah di Jangkaran, gugus tugas tingkat desa telah melakukan upaya penanganan. Petugas dikerahkan mensosialisasikan protokol kesehatan kepada seluruh warga. Selain itu juga memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Advertisement

Tempat ibadah yang menjadi lokasi penyebaran juga telah ditutup sementara waktu. "Kami juga melakukan sterilisasi baik di tempat ibadah maupun fasilitas umum. Bahkan nanti juga ke rumah warga yang saat ini masih terpapar covid pasca selesai isoman, akan disemprot disinfektan," ujarnya

Satgas desa lanjutnya juga membangun posko untuk penyaluran bantuan pangan terhadap warga yang terkonfirmasi positif dan menjalani karantina mandiri di rumah.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif