News
Selasa, 14 November 2017 - 23:45 WIB

KISAH UNIK : Pria Ini Angkat Diri Jadi Raja di Tanah Tak Bertuan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suyash Dixit di tanah BIr Tawil yang diklaim sebagai miliknya (Boldsky)

Kisah unik tentang pria yang mengangkat dirinya menjadi raja di tanah tak bertuan.

Solopos.com, SOLO – Seorang pria di India bernama Suyash Dixit mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin di sebidang tanah tak bertuan di Afrika Utara. Dia mempersilakan siapa saja menjadi penduduk di tanah yang dipimpinnya itu.

Advertisement

Dilansir Boldsky, Selasa (14/11/2017), Suyas Dixit menemukan tanah itu setelah melakukan perjalanan panjang dari India ke Afrika. Dia melewati banyak gurun pasir sebelum memutuskan berhenti di tanah yang luasnya sekitar 2.000 kilometer persegi di antara Mesir dan Sudan. Dia lantas mengklaim tanah tak bertuan itu menjadi miliknya yang diberi nama Kerajaan Dixit.

“Sejak saat ini, saya Suyash Dixit menyatakan sebagai raja pertama dari Kerajaan Dixit. Saya menyatakan tanah yang tak bertuan ini sebagai milik saya. Saya berjanji akan bekerja keras untuk kemakmuran rakyat di wilayah ini,” kata Suyash Dixit.

Sebagai informasi, tanah itu sebenarnya bernama Bir Tawil. Meski cukup luas, baik Mesir maupun Sudan sama-sama tidak memasukkan wilayah itu sebagai milik mereka. Pasalnya, mereka menghomati keputusan perbatasan negara yang dibuat Inggris pada 1899 silam.

Advertisement

Dixit menghabiskan waktu selama dua malam untuk meyakinkan penduduk lokal mengantarnya ke Bir Tawil. Sebab, rute yang dilaluinya berada di bawas pengawasan militer Mesir. “Rute yang saya ambil diawasi oleh militer Mesir. Banyak teroris di area ini, sehingga pengawasannya sangat ketat,” sambung dia.

Suyash Dixit diizinkan masuk ke wilayah tak bertuan itu setelah mengelabui polisi yang berhaga. Dia diperbolehkan masuk dengan beberapa syarat, yakni tidak boleh mengambil foto, membawa barang berharga, dan harus kembali dalam satu hari.

Setelah itu, Suyash Dixit berkendara selama enam jam untuk memasang bendera dan menanam benih di gurun pasir itu. Hal itu dilakukan sesuai dengan aturan etika peradaban awal. “Jika ingin mengklaim sebuah wilayah, maka Anda harus menanam tumbuhan di sana. Saya sudah menebar benih dan menyiramnya. Jadi, wilayah itu kini resmi menjadi milik saya,” imbuh Suyash.

Advertisement

Suyash Dixit tak main-main dengan ucapannya. Dia berniat mengirim surat pemberitahuan kepada PBB atas kerajaan yang didirikannya itu. “Saya adalah seorang raja. Ini bukan gurauan. Saya memiliki negara sendiri sekarang. Negeri ini masih berupa gurun pasir yang tandus. Namun, dengan bantuan ilmu pengetahuan, kami akan mengubahnya menjadi negeri yang subur dan makmur. Kini adalah saatnya saya mengirim surat pemberitahuan ke PBB,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif