SOLOPOS.COM - Kondisi hutan Aokigahara (decidedlygrim.net)
Solopos,com, SOLO – Bunuh diri merupakan perbuatan tidak dibenarkan dalam agama manapun. Tapi karena terbentur pada kerasnya kehidupan membuat banyak orang memilih mengakhiri hidup mereka sebagai satu-satunya cara menyelesaikan masalah hidup. Di Negara Jepang misalnya, yang ternyata memiliki tempat favorit untuk bunuh diri yakni hutan Aokigahara.
Sebagaimana dikutip Solopos.com, Rabu (7/5/2014) di situs Atlasobscura.com, di tahun 1950-an pemerintah Jepang mencatat ada sekitar 500 orang yang melakukan aksi bunuh diri di tempat tersebut. Tiap tahunnya jumlah tersebut terus mengalami peningkatan hingga 30% per tahun. Bahkan, di tahun 2002 angka pembuhuhan di tempat itu mencapai 78 kasus.
Bukan tanpa alasan mereka memilih hutan Aokigahara menjadi lokasi favorit untuk bunuh diri. Spiritual Jepang percaya ketika orang melakukan bunuh diri di hutan tersebut maka mayat mereka akan langsung diserap oleh pohon Aokigahara yang tumbuh di hutan itu. Banyak orang yang datang ke tempat itu tidak akan kembali karena penunjuk arah juga tak bisa berfungsi di hutan yang kaya akan kandungan magnet seperti hutan Aokigahara.
Luasnya hutan tersebut juga menjadi penyebab pengunjung hutan Aokigahara sulit untuk kembali lagi. Lebatnya pohon yang tubuh di hutan itu membuat banyak orang menyebut hutan ini sebagai Lautan Pohon. Polisi pun telah memasang sebuah poster peringatan yang ditujukan kepada setiap pengunjung yang akan memasuki hutan Aokigahara.
“Hidup Anda adalah karunia yang berharga dari orang tua Anda. Silakan berkonsultasi dengan polisi sebelum Anda memutuskan untuk mati,” demikian yang tertulis dalam peringatan tersebut.
Beberapa penduduk lokal mengatakan banyak melihat mayat-mayat berterbaran di sekitar pohon-pohon di hutan Aokigahara. Hal itu juga dibenarkan oleh seorang perwira polisi yang mengatakan dirinya banyak melihat mayat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan atau dimakan oleh hewan buas.
http://www.atlasobscura.com