News
Rabu, 18 Desember 2013 - 18:10 WIB

KISAH UNIK : Benarkah 4 Lubang Ini Pintu Neraka?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Benarkah sinkhole adalah pintu neraka? (beforeitsnews.com)

Solopos.com, SOLO – Bumi berlubang! Sebagaimana dipelajari di bangku sekolah, Planet Bumi memang bagaikan jeruk kisut yang penuh kerut. Tetapi apa yang Anda pikirkan jika Planet Bumi yang kita tinggali ini ternyata berlubang-lubang pula?

Nyatanya memang begitu. Sejumlah lubang raksasa dari waktu ke waktu membuat bopeng permukaan Planet Bumi. Tak jarang lubang itu memiliki kedalaman yang sangat dalam, bahkan tidak bisa diukur.

Advertisement

Asal-usul lubang-lubang raksasa itu ada yang terkait proses alami, tetapi ada juga yang karena ulah manusia—baik langsung maupun tak langsung. Yang pasti, lubang-lubang itu lalu menjadi fenomena spektakuler yang menakjubkan.

Lubang raksasa yang tercipta secara alami sesuai teori geologi disebut sebagai sinkhole atau lubang runtuhan. Lubang itu terwujud akibat depresi alami permukaan Bumi yang terjadi akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan batuan, atau keduanya yang umumnya terjadi akibat aliran air di bawah tanah.

Lubang runtuhan sejatinya bisa berukuran tak lebih dari 1 meter, tetapi bisa juga sampai ratusan meter. Pembentukan lubang runtuhan yang terjadi di berbagai tempat di dunia dapat terjadi berangsur-angsur, namun bisa juga secara mendadak.

Karena banyak kalangan menganggap lubang-lubang semacam itu tak lazim terjadi, maka sebagian dari mereka menganggap lubang-lubang raksasa di permukaan Bumi itu sebagai pintu ke neraka.

Berikut ini 4 lubang raksasa terpopuler yang dirunut berdasarkan kekerapan publik melihat fotonya melalui search engine atau mesin pencari Internet. Solopos.com menghimpunnya dari pelbagai sumber, Selasa (18/12/2013).

 

Berawal dari eks Uni Sovyet

Advertisement

Kawah Gas di Darvaza

Sinkhole di Darvaza (theboldcorsicanflame.wordpress.com)

Sinkhole yang fotonya paling kerap dilihat netizen atau warga dunia maya berdasarkan pencarian dengan mesin pencari ternyata Darvaza Gas Crater di Turkmenistan, negara pecahan Uni Soviet, yang berada di Asia Tengah. Kawah di gurun pasir Karakum, Desa Darvasa, Turkmenistan ini berdiameter 70 m.

Kawah ini bukan terbentuk secara alami, melainkan tercipta oleh tangan manusia, meskipun bukan akibat kesengajaan. Kawah ini terwujud sebagai dampak kecelakaan eksplorasi gas, semacam yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur dan kini kondang dengan sebutan tragedi lumpur Lapindo.

Tahun 1971, ahli geologi menemukan wilayah yang mengandung gas, kemudian digali dan membuat lubang di Darvasa untuk mengeksplorasi cadangan gas. Malang tak bisa ditolak, galian lubang runtuh lalu membentuk sebuah kawah besar. Kawah itu lama kelamaan melebar hingga 70 meter garis tengahnya.

Kedalaman kawah itu ditaksir mencapai 20 meter. Bau belerang yang menyengat napas merebak dari lubang itu. Demi mencegah menyebarnya gas beracun, akhirnya gas yang meruap dari lubang itu pun dibakar.

Advertisement

Tapi apa yang terjadi? Ternyata gas tidak habis dibakar api, sampai kini. Padahal terbakar selama lebih dari 40 tahun. Diduga gas ini adalah metana. Kawah Gas Darvasa sering disebut Pintu ke Neraka, karena api terus menyala selama lebih dari empat dekade, yang di dalamnya berisi lumpur mendidih. Wilayah ini menjadi peringkat kelima dunia sebagai tempat yang memiliki cadangan gas terbesar. Kawah berapi ini memancarkan cahaya pada malam hari, bisa disaksikan dari jarak beberapa mil. Fenomena seperti ini mampu menarik wisatawan asing.

 

Ada juga di Amerika Tengah

Pintu Neraka di Guatemala

Sinkhole di Kota Guatemala (news.nationalgeographic.com)

Sinkhole ini terbesar dan terdalam di dunia. Kedalaman lubang tidak bisa diukur karena tidak terlihat dasarnya. Sinkhole ini terdapat di Guatemala, sebuah negara di Amerika Tengah. Tatkala lubang raksasa itu terbentuk, warga setempat heboh dan mengaitkan lubang itu sebagai pintu neraka.

Advertisement

Seperti yang diulas pada sinkhole sebelumnya, sinkhole ini terjadi karena aktivitas tangan manusia, namun proses alam juga ikut andil dalam terbentuknya lubang ini. Sam Bonis, seorang ahli geologi di Dartmouth College di New Hampshire, yang kini tinggal di Guatemala, menceritakan bahwa sebenarnya lubang ini dibuat untuk saluran pembuangan, tapi sialnya pipa rongga bawah tanah ini meledak sehingga membentuk seperti jurang. Peristiwa ini terjadi pada 2007.

Lubang ini semakin menjadi dalam, ketika terjadi Badai Agatha tropis yang melanda Guatemala, Honduras, dan El Savador. Badai tersebut menghancurkan bangunan, jembatan, dan menewaskan sekitar 92 orang tewas, 59 orang terluka, dan 112 ribu orang harus diungsikan. Lebih dari 29.000 orang harus kehilangan rumah dan terpaksa tinggal di tempat penampungan. Badai Agatha merupakan proses alam yang membuat lubang di Guatemala menjadi raksasa, sehingga sampai saat ini lubang tersebut tidak diketahui kedalamannya. Dan tak ragu bila banyak orang menyebut lubang ini adalah pintu ke neraka.

 

Juga ada di Karibia

Great Blue Hole di Karibia

Great Blue Hole di Karibia (ambergriscaye.com)

Advertisement

Lubang besar biru yang lazim disebut Great Blue Hole terletak pada 70 km dari Kota Belize, Kepulauan Karibia, Amerika Tengah. Sinkhole ini merupakan salah satu sinkhole yang berada di bawah laut. Sinkhole ini tidak jauh dari pusat karang Lighthouse.

Sinkhole ini meruncing ke dalam seperti palung laut, namun lebih dalam. Berbeda dengan sinkhole yang telah kita bahas sebelumnya, sinkhole ini terjadi karena proses alam.

Sinkhole ini ditandai dengan bentuk seperti cincin berwana biru tua yang melingkar di tengah lautan, pusat lingkaran Great Blue Hole justru berwarna biru muda. Sinkhole ini diperkirakan memiliki kedalaman lebih dari 300 meter, kemudian lebih meruncing hingga sekitar 125 meter.

Salah satu penyelam bawah laut, Jacques Cousteau, menyatakan bahwa Great Blue Hole  berasal dari formasi gua kapur. Sinkhole ini menyerupai gua. Bisa dibayangkan bahwa sinkhole ini memiliki stalaktit dan stalagmit besar dengan panjang mencapai 9-12 meter yang terdapat di bawah permukaan laut.

Keunikan lubang Great Blue juga dinyatakan menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia dari United Nations for Educational, Science and Culture (UNESCO).

 

Lubang besar indah di Afrika

Advertisement

Big Hole Kimberley di Afrika Selatan

Big Hole Kimberley (southafrica.net)

Lubang raksasa yang letaknya tak jauh dari ibu kota Northern Cape, Afrika Selatan ini sejatinya kurang pantas jika dianggap sebagai pintu neraka. Pasalnya panorama di mulut lubang raksasa ini terbilang indah.

Kalaupun dianggap menakutkan sehingga dianggap layak menjadi tersangka pintu neraka, maka itu karena sikhole ini terbilang sangat lebar. Begitu lebarnya sehingga lubang raksasa pada permukaan Planet Bumi ini dijuluki julukan Big Hole.

Sinkhole ini sejatinya pintu menuju tambang penghasil berlian terbesar di dunia. Tambang berlian ini terdapat di Afrika Selatan, ibu kota Northern Cape. Berlian identik dengan barang mewah. Panorama Kimberley mengadopsi pantai lepas. Susunan pohon hijau mengitari bebiruan laut penghasil berlian

Uniknya, lubang yang diperkirakan berdiameter 17 hektare serta mencapai kedalaman 240 meter ini tercipta oleh galian tangan manusia, hanya dengan bermodal cangkul dan sekop. Terhitung ada sekitar 50.000 penambang yang menggali dari tahun 1866 – 1941. Pada saat itu, penambang diperkirakan mampu menghasilkan 2.722 kg berlian.

Genangan air ditaksir memiliki jarak 40 meter dibawah permukaan tanah ini memantulkan cahaya kebiruan diperkirakan memiliki lubang-lubang kecil penghasil berlian hingga mencapai kedalaman 1.097 meter.

Advertisement

Faktanya, proyek tambang ini menjadi peluang bisnis, sehingga menciptakan lapangan kerja bagi warga Afrika Selatan. Panorama keindahan Kimberley mampu menarik wisatawan dunia, sehingga tempat ini dinobatkan menjadi situs warisan dunia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif