News
Sabtu, 23 Mei 2015 - 13:10 WIB

KISAH TRAGIS : Meninggal di Taman, Jenazah Miss Venezuela Tak Dijenguk Keluarga

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Miss Venezuela 1973 Damarys Ruiz (Dailymail.co.uk)

Kisah tragis dialami Miss Venezuela 1973 yang meninggal saat menjadi gelandangan dan tidak dijenguk oleh keluarga.

Solopos.com, CARACAS – Kisah tragis dialami mantan finalis Miss Venezuela 1973, Damarys Ruiz. Dia ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah taman dan belum ada anggota keluarga yang mengunjungi jasadnya.

Advertisement

“Mantan ratu kecantikan Venezuela bergelar sarjana hukum itu dilaporkan meninggal dunia. Jasadnya tergeletak di jalan, setelah menghabiskan 15 tahun terakhir sebagai tunawisma,” demikian diberitakan Dailymail, Jumat (22/5/2015).

Jenazahnya ditemukan di sebuah taman di ibukota negara Caracas pekan ini. Namun tak satu pun dari keluarganya mengunjungi rumah sakit, untuk mengidentifikasi atau kemudian menguburnya.

Advertisement

Jenazahnya ditemukan di sebuah taman di ibukota negara Caracas pekan ini. Namun tak satu pun dari keluarganya mengunjungi rumah sakit, untuk mengidentifikasi atau kemudian menguburnya.

Damarys menyandang gelar Miss Venezuela saatnya usianya menginjak 26 tahun. Ia berhasil memikat para juri dengan kepintaran dan wajahnya yang menawan. Meski tingginya hanya sekitar 160 cm, tubuhnya bisa dibilang cukup aduhai bahkan dikatakan seperti jam pasir. Tak hanya cantik, Damarys juga pandai karena lulus dari jurusan hukum dan berprofesi sebagai pengacara.

Meski dikaruniai intelegensi, popularitas dan kecantikan, sayangnya Damarys tak pernah mencapai kesuksesan dalam kariernya. Setelah memenangkan ajang Miss Venezuela yang saat ini sering melahirkan calon Miss Universe, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan profesi sebagai pengacara.

Advertisement

Kehidupan pribadinya juga tidak begitu mulus. Damarys tidak pernah memiliki pacar yang baik. Ia pun tinggal bersama saudara laki-laki yang sering bertindak kurang baik dengan menentang kebebasannya.

“Dia sering membiarkan aku kelaparan. Dia juga sering mengancam akan memukulku. Aku berulang kali menelepon polisi tapi mereka tidak pernah melakukan apa-apa,” kata Damarys pada 2005 dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal.

Tak tahan disiksa oleh saudara lelakinya itu, Damarys memutuskan untuk kabur dari rumah pada tahun 2000. Tidak memiliki tempat untuk menumpang, ia pun harus tinggal di jalanan.

Advertisement

Salah satu orang yang mengenal Damarys selama hidup tanpa rumah adalah Rosalba Gomes. Selama dua tahun terakhir, ia menyaksikan sendiri bahwa Damarys hidup menderita.
“Aku melihat dia dua atau tiga kali dalam seminggu, dan aku mengobrol dengannya selama berjam-jam,” ungkap Rosalba Gomes yang mengenal Ruiz selama dua tahun terakhir.

“Hidupnya berakhir dengan depresi berat, tanpa menerima dukungan dari keluarganya atau teman-teman. Dia tidak mampu menemukan jalan keluar dari masalahnya.”

“Dia adalah seorang wanita cantik di dalam dan luar. Wanita tua yang lucu. Perempuan itu cantik, berpendidikan dan pembicara yang hebat. Dia bak seorang pengacara, mengerti banyak hal.”

Advertisement

Hingga berita ini diturunkan, jasad Ruiz belum dimakamkan. Juru bicara rumah sakit mengatakan jenazahnya masih belum secara resmi diidentifikasi, sebab tak ada anggota keluarganya yang datang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif