News
Rabu, 17 Februari 2016 - 21:45 WIB

KISAH TRAGIS : Gara-Gara Potongan Jelek, Tukang Cukur Nyaris Ditembak

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tukang cukur nyaris dibunuh oleh pelanggannya (Masterkutz)

Kisah tragis menimpa seorang tukang cukur yang nyaris dibunuh gara-gara pelanggan tak puas dengan potongan rambutnya.

Solopos.com, SAN DIEGO — Seorang tukang cukur bernama Manny Montero hampir meregang nyawa setelah menunaikan tugasnya memotong rambut seorang pelanggan. Ia hampir dibunuh lantaran sang pelanggan tak terima hasil potongannya terlihat jelek dan menuduh Montero mengacaukan rambutnya.

Advertisement

Menurut laporan Fox 5 San Diego, kejadian ini bermula saat seorang wanita bernama Adrian Blanche Swain memotong rambut di salon 619 Barber Shop di pusat kota San Diego dan meninggalkan tip 20 dolar atau Rp 274.000 kepada Manny Montero.

Satu jam kemudian Swain menyadari potongan rambutnya tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan. Ia pun kembali ke salon tersebut dan menuding Montero telah merusak rambut indahnya.

”Dia berteriak, apa yang kau lakukan terhadap rambutku?” ucap Montero menirukan kata-kata Swain kepada KNSD-TV, seperti yang dikabarkan News.com.au, Rabu (17/2/2016).

Advertisement

”Dia datang sambil menunjukkan sisi kepalanya yang botak, aku bilang aku tidak melakukan itu,” lanjut pria berusia 31 tahun tersebut.

Swain yang tak terima langsung menodongkan senjata api ke arah Montero dan pelanggan lain yang sedang duduk di kursi. Ia mencoba menembak Montero sebanyak tiga kali. Beruntung, senjata api yang digunakan wanita berusia 29 tahun tersebut tidak berfungsi sehingga peluru gagal keluar. Montero segera meringkus tubuh Swain hingga polisi datang ke salonnya.

“Senjata yang ia gunakan tidak berfungsi, bersyukur Montero tidak terkena tembakan tersebut,” kata Sersan Ray Battrick. Saat ini, Swain telah ditahan di kepolisian Kota San Diego atas tuduhan percobaan pembunuhan.

Advertisement

Seorang saksi menuturkan jika Swain berhasil mengeluarkan timah panas dari senjatanya, kemungkinan ia akan menembak dua atau tiga orang di salon tersebut.

Pasca-kejadian tragis yang hampir merenggut nyawanya, Montero segera kembali ke rumah untuk menemui dua anak lelakinya yang masih balita. Ia sangat bersyukur masih diberi kesempatan hidup oleh Tuhan.

“Entah kenapa, sepertinya Tuhan sangat melindungiku saat itu,” tambah Montero. (Afroh Ellyfa/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif