News
Sabtu, 26 Oktober 2013 - 03:30 WIB

KISAH TRAGIS : Bawa Senapan Mainan, Bocah 13 Tahun Ditembak Mati

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Andy Lopez (Hufftington Post)

Solopos.com, CALIFORNIA — Otoritas keamanan negara bagian California, Selasa (22/10/2013), menembak mati seorang bocah berusia 13 tahun karena khawatir dengan senjata dibawanya. Usut punya usut, ternyata si bocah hanya membawa senapan mainan.

Dilansir CBSNews, Kamis (24/10/2013), kejadian ini berlansung di jalan Santa Rosa. Bocah yang diketahui bernama Andy Lopez itu berjalan dengan menenteng senapan laras panjang milik sahabatnya yang tertinggal saat berkunjung akhir pekan lalu.

Advertisement

Sherif setempat yang melihat lantas menyuruhnya untuk meletakkan senapan. Perintah ini lantas tidak digubrisnya.

Menurut salah seorang saksi, Andy telah berusaha menjelaskan pada sherif dengan berteriak-teriak. Sayangnya polisi malah menganggap itu sebagai ancaman dan melumpuhkannya dengan beberapa kali tembakan.

TheIndependent, Kamis (24/10/2013), melaporkan pihak sherif Sonoma County membenarkan penembakan itu namun menolak menjelaskan detail insiden. Dalam sebuah pernyataan, pihak kantor sherif mengatakan bahwa salah seorang sherifnya telah menembak dan menewaskan seorang lelaki tak dikenal yang membawa replika senjata serbu.

Advertisement

Pihak kantor sherif mengatakan petugas yang terlibat dalam insiden itu tengah berpatroli di Santa Rosa, sekitar 90 km utara San Fransisco pada Selasa siang saat mereka melihat seseorang yang tampak membawa senjata.

Setelah mengamankan lokasi, petugas tersebut baru menyadari bahwa senjata itu hanyalah mainan. Mereka juga menemukan sejumlah pistol plastik.

Belakangan daerah itu memang sedang dibuat cemas lantaran ada kejadian buruk menimpa seorang guru yang ditembak mati muridnya berusia 12 tahun. Bocah asal Nevada itu lantas bunuh diri dengan senapan yang dipakainya untuk membunuh sang guru.

Advertisement

Terkait hal ini Sherif ‘penembak mati’ itu telah dikenai sanksi administratif sebagai prosedur standar. Kasus ini kini telah diambil alih oleh pihak Kepolisian Santa Rosa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif