News
Kamis, 12 Agustus 2021 - 21:15 WIB

Kisah Susanto dan Kejeliannya Tangkap Peluang Usaha Menjanjikan Pertashop Di Pedurungan Semarang

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu anggota tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos, Moh Khodiq Duhri (kiri) mewawancarai Susanto, pemilik Pertashop di Pedurungan, Semarang, Kamis (12/8/2021). (Solopos/Suharsih)

Solopos.com, SEMARANG — Setelah memotret potensi gas rawa di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Grobogan, tim Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group tiba di Pertashop 4P.50102 di Pedurungan Kidul, Kota Semarang, Kamis (12/8/2021).

Advertisement

Saat tim Ekspedisi Energi 2021 tiba, sejumlah pengendara roda dua tampak sedang antre mengisi BBM jenis Pertamax yang memiliki angka oktan minimal 92 di Pertashop tersebut. Lokasi Pertashop itu memang terbilang strategis.

Pertashop milik Susanto itu berdiri di lahan seluas 600 meter persegi tepi Jl Blancir perbatasan Semarang-Demak. Susanto, 39, warga Jl Sarwo Edi Wibowo, Pedurungan, Semarang, membuka usaha Pertashop belum terlalu lama. Baru sekitar tiga bulan.

Advertisement

Pertashop milik Susanto itu berdiri di lahan seluas 600 meter persegi tepi Jl Blancir perbatasan Semarang-Demak. Susanto, 39, warga Jl Sarwo Edi Wibowo, Pedurungan, Semarang, membuka usaha Pertashop belum terlalu lama. Baru sekitar tiga bulan.

Baca Juga: Manfaatkan Gas Rawa, Puluhan Warga Rajek Grobogan Jateng Hemat Elpiji

Susanto tertarik membuka Pertashop setelah membaca pengumuman melalui media sosial. Ia membaca informasi Pertamina membuka peluang investasi yang menggiurkan dalam bentuk unit usaha Pertashop. Setelah menyewa lahan di Pedurungan itu, Susanto lantas mengajukan permohonan pendirian Pertashop ke Pertamina.

Advertisement

Modal

Untuk mendirikan Pertashop itu, Susanto menyiapkan dana Rp250 juta. Dana tersebut belum termasuk sewa lahan dan biaya lain seperti pemasangan paving, lampu penerangan jalan umum, listrik dan lain-lain.

Baca Juga: Tim Ekspedisi Energi Solopos Menuju Lokasi Gas Rawa di Rajek Grobogan

Sebagai pelengkap, Susanto menambah unit usaha pengisian nitrogen. Total, Susanto mempekerjakan 5 karyawan. Dalam waktu dekat, Pertashop miliknya akan dilengkapi minimarket, musala, dan toilet.

Advertisement

Meski baru tiga bulan membuka Pertashop di Pedurungan, Semarang, Susanto meyakini bisnis baru yang digelutinya itu memiliki prospek yang cerah. Dalam tiga bulan terakhir, rata-rata ia bisa menjual 1.300 liter/hari.

Penjualan BBM jenis Pertamax seharga Rp9.000/liter itu ternyata melampaui target yang ia pasang sendiri. “Target saya itu antara 700 liter-1.000 liter per hari. Jadi, dalam tiga bulan ini penjualan Pertamax sudah melampaui target. Setiap dua hari, tangki BBM kami harus diisi ulang oleh Pertamina,” ujar Susanto.

Baca Juga: Menjelajahi Blok Cepu, Penyumbang 30% Produksi Minyak Nasional

Advertisement

Pertashop adalah unit usaha penyalur produk Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG non subsidi,dan produk Pertamina ritel lainnya.

Lahan Strategis

Pertashop hanya berdiri di kawasan yang tidak terlayani oleh lembaga penyalur produk Pertamina lainnya, terutama di daerah terpencil.

“Pertamina membuka peluang seluas-seluasnya bagi pengusaha yang ingin berinvestasi dengan memiliki usaha Pertashop. Jika punya lahan yang stategis dan jauh dari SPBU, silakan ajukan diri. Nanti kami akan meninjau lokasi,” papar Unit Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho.

Baca Juga: Aman dan Praktis Isi BBM Nontunai di SPBU Pakai Aplikasi MyPertamina

Ekspedisi Energi 2021 Solopos Media Group didukung Adaro Energy, Geo Dipa Energi, ExxonMobil Cepu Limited, SKK Migas.

Kemudian Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Pertamina, Pertamina EP, PLN, PGN, PGN Gagas dan Nasmoco Jawa Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif