News
Senin, 29 September 2014 - 00:30 WIB

KISAH SEPATU JOKOWI : Jakarta-Bandung hingga Online Shop

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo mencoba sepatu produk lokal yang mau dibelinya ketika berkunjung ke ITC Depok di sela-sela berkampanye beberapa waktu lalu. (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Joko Widodo (Jokowi) segera dilantik sebagai Presiden RI. Ini kisah seputar sepatu Jokowi. (Baca Juga: Dulu Rp200.000, Sekarang Rp400.000)

Dista merupakan ajudan yang diperintahkan oleh Jokowi untuk mondar-mandir Jakarta Bandung untuk membelikan sepatu.

Advertisement

Terkadang anak maupun istrinya membelikan sepatu atau membeli lewat online store dengan model yang sama.

Alhasil lebih dari 8 pasang sepatu sudah dimiliki oleh Jokowi sebagai cadangan. “Kalau sepatu-sepatunya Bapak itu-itu saja ya rusak dong,” jelasnya, Minggu (28/9/2014).

Advertisement

Alhasil lebih dari 8 pasang sepatu sudah dimiliki oleh Jokowi sebagai cadangan. “Kalau sepatu-sepatunya Bapak itu-itu saja ya rusak dong,” jelasnya, Minggu (28/9/2014).

Pemakaian sepatu buatan lokal tidak lain sebagai kampanye kepada masyarakat agar mencintai produk dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dengan sepatu impor.

Jokowi tidak sungkan memamerkan sepatu berharga empat ratus ribu kepada masyarakat dalam sebuah pertemuan.

Advertisement

“Coba lihat sepatu saya ini buatan Cibaduyut harganya empat ratus ribu,” katanya sambil mengangkat kaki sebelah kanan.

Produksi sepatu merupakan kegiatan ekonomi kreatif yang dijabarkan dalam visi misi pemerintahan Jokowi ke depan.

Sepatu Lokal
Berulangkali mantan Wali Kota Solo tersebut menyampaikan akan mengalihkan subsidi bahan bakar minyak ke industri produktif salah satunya sepatu lokal.

Advertisement

Jokowi mengakui generasi muda lebih suka produk-produk luar negeri karena gengsi atau kualitas.

Sebenarnya ini yang menjadi tantangan pemerintahan ke depan untuk menciptakan ketertarikan masyarakat terhadap produk dari negara sendiri.

Sejumlah jurus akan dikeluarkan presiden untuk mengubah kebiasaan masyarakat yakni dengan senang berproduksi bukan senang konsumsi. Ia mengajak pengusaha yang punya modal untuk segera berproduksi karena pemerintahan ke depan menjanjikan iklim usaha yang baik.

Advertisement

“Itu yang harus dirubah. Kenapa produk lain sulit masuk Jepang, Jerman karena mereka senangnya memproduksi, tidak senang mengkonsumsi,” katanya.

Jokowi berjanji pada pemerintahan mendatang berusaha menjadikan produk-produk kreatif lebih berkembang, salah satunya mengurangi produk impor yang tidak perlu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif